JAKARTA – Minat masyarakat terhadap mobil hybrid semakin meningkat. Hal ini terlihat dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) yang menunjukkan adanya peningkatan penjualan mobil hybrid dalam beberapa tahun terakhir.
Tren ini pun memunculkan ide pemberian insentif pada kendaraan hybrid, dan isu tersebut dijawab oleh Moltoko, Ketua Umum Persatuan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) sekaligus Kepala Staf Presiden. Mobil semi listrik atau hybrid dapat mempengaruhi perkembangan mobil listrik murni (battery electric vehicle/BEV).
“Anda tidak dapat dengan mudah membeli (insentif untuk mobil hibrida) dan mobil listrik tidak tumbuh dengan baik,” kata Moltogo.
Saat ini, kebijakan mengenai insentif untuk mobil yang menggunakan campuran listrik dan bensin masih dalam kajian, kata Moltogo.
Sementara itu, Fabi Tumiwa dari Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan upaya pemerintah untuk mempercepat penggunaan kendaraan listrik mencerminkan pentingnya transformasi sektor otomotif.
Jadi, menurut Fabi, hal ini sangat mendesak. Beberapa saat kemudian, Indonesia akan disusul oleh Thailand, India, dan Vietnam. Jadi industri mobil listrik harus dibangun dan tidak bisa ditunda.
“Memprioritaskan mobil listrik dapat meningkatkan produktivitas sektor otomotif tanah air, mendorong inovasi dan keberlanjutan,” pungkas Fabi.