dianrakyat.co.id, Jakarta – Perusahaan induk Facebook, Meta, telah menciptakan model AI baru yang disebut Movie Gen. AI dapat membuat video dan klip audio yang tampak realistis sebagai respons terhadap perintah pengguna.
Meta mengatakan model AI dapat bersaing dengan alat dari startup pembuat media terkemuka seperti OpenAI dan ElevenLabs.
Contoh kreasi Movie Gen yang disediakan oleh Meta menampilkan video binatang berenang dan berselancar, serta video yang menggunakan foto asli orang untuk mewakili mereka melakukan tindakan seperti melukis di atas kanvas.
“Movie Gen juga dapat membuat musik latar dan efek suara yang sinkron dengan konten video,” kata Meta dalam postingan blognya, seperti dilansir Reuters, Minggu (10/06/2024).
“Semua orang bisa menggunakan alat ini untuk mengedit video yang ada,” kata Meta.
Dalam salah satu contoh video, Meta memasukkan alat pom-pom ke tangan seorang pria yang berlari sendirian di gurun pasir.
Sedangkan pada contoh video lainnya, alat tersebut mengubah tempat parkir menjadi video seorang pria yang bermain skateboard dari lahan kering ke area yang dipenuhi genangan air.
Sebaliknya, Meta kembali didenda di Eropa. Kali ini dendanya sebesar EUR 91 juta atau setara Rp 1,5 triliun.
Mengutip Gizchina, Senin (30/9/2024), denda Meta dikenakan pada Meta karena kesalahan penanganan data pengguna.
BACA JUGA: Cek Jadwal MPL ID S14 Week 9: Rivalitas krusial untuk menentukan playoff dan turnamen top support Meta didenda karena dituduh menyimpan password pengguna tanpa langkah keamanan yang tepat, padahal juga tidak dilindungi enkripsi
Iklan Otoritas Perlindungan Data Irlandia, yang mengawasi data pribadi pengguna di Eropa, mendenda Meta setelah serangkaian inspeksi.
Denda ini dijatuhkan setelah perusahaan mengaku menyimpan kata sandi pengguna dalam bentuk teks biasa tanpa lapisan keamanan atau kode yang melindunginya.
Masalah ini ditemukan saat tinjauan keamanan pada tahun 2019. Saat itu, Meta memberi tahu Komisi Perlindungan Data Irlandia (DPC) tentang masalah tersebut.
Meskipun tindakannya cepat, penyelidikan atas masalah ini memakan waktu beberapa tahun. Kini, sekitar lima tahun setelah pemeriksaan awal, Meta didenda dan diminta membayar denda karena perusahaan tersebut dianggap sangat mengabaikan data pengguna.
Password yang tidak disimpan secara terenkripsi (disimpan dalam bentuk teks biasa) dapat menimbulkan resiko yang besar karena tidak disembunyikan atau dienkripsi.
Artinya jika seseorang mendapat akses ke Meta data, mereka dapat melihat dan menggunakan kata sandi pengguna.
Kepala data Irlandia Graham Doyle mengatakan kata sandi pengguna tidak boleh disimpan dengan cara ini karena tingginya risiko penyalahgunaan.
Namun, kata Meta, tidak ada bukti bahwa kata sandi tersebut dicuri atau disalahgunakan.
Juru bicara Meta membenarkan bahwa setelah Meta menemukan bug ini, mereka langsung mengambil langkah segera untuk memperbaikinya.
Meta juga mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Data Eropa (DPC) selama penyelidikan untuk memastikan tidak ada risiko lebih lanjut.