dianrakyat.co.id, Jakarta – Meta baru saja mengumumkan alat baru yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk secara otomatis menerjemahkan video ke bahasa lain bersamaan dengan sinkronisasi bibir.
Fitur tersebut diresmikan pada acara live tahunan Meta Connect 2024 dan diperkenalkan langsung oleh CEO Meta Mark Zuckerberg.
Menurut Engadget, Zuckerberg memamerkannya saat keynote pada Kamis (26/9/2024), dan semuanya tampak berjalan sempurna.
Menurut Meta, teknologi ini tidak hanya menerjemahkan konten, tetapi juga mensimulasikan suara pembicara dalam bahasa lain dan menyinkronkannya.
Terkait peluncurannya, perusahaan mengumumkan bahwa fitur tersebut awalnya akan tersedia di beberapa video asli dalam bahasa Inggris dan Spanyol di Amerika Serikat (AS) dan Amerika Latin. Meta belum memberikan jadwal peluncuran secara detail.
Perusahaan hanya mengatakan bahwa AS dan Amerika Latin akan menjadi negara pertama yang mendapatkan fitur tersebut, dan mengindikasikan bahwa fitur tersebut akan terikat dengan bahasa Inggris dan Spanyol pada saat peluncuran. Akan ada lebih banyak bahasa di masa depan.
Itu bukan satu-satunya alat AI yang disorot di Meta Connect 2024. Platform AI perusahaan kini akan menyediakan obrolan suara dengan suara selebriti untuk dipilih.
Meta AI juga mendapat kemampuan baru untuk gambar, karena dapat memodifikasi dan mengedit foto berdasarkan instruksi dari aplikasi obrolan teks Instagram, Messenger, dan WhatsApp.
AI terus mengubah cara kita hidup dan bekerja. Perusahaan besar seperti Meta (sebelumnya dikenal sebagai Facebook) dan OpenAI memimpin pengembangan ini. Meskipun hal ini memberikan banyak kemudahan, ada satu hal yang tidak dapat diabaikan: privasi pengguna.
Kutipan dari Gizchina. Pada Jumat (13/09/2024), Melinda Kleib, direktur privasi global Met, membuat pengakuan yang cukup mengejutkan pada sidang Senat Australia.
Diakuinya, Meta telah mengumpulkan data pribadi penggunanya sejak 2007 untuk melatih model AI-nya.
Cleob awalnya membantah tuduhan tersebut ketika Senator Tony Sheldon bertanya kepadanya tentang akses Met terhadap pesan-pesan lama dari pengguna di Australia.
Namun ketika Senator David Shoebridge memberikan bukti bahwa Meta telah mengumpulkan pesan publik, baik foto maupun teks, dari Facebook dan Instagram (kecuali pesan tersebut disetel ke pribadi) sejak tahun 2007, Cleob akhirnya mengakuinya, dengan mengatakan: “Tepat.”
Berapa banyak data yang digunakan?
Pengakuan ini jelas membuat banyak orang mengkhawatirkan privasi. Claybo juga mengatakan Meta tidak memiliki akses ke akun pengguna di bawah usia 18 tahun.
Namun ketika Senator Sheldon bertanya apakah foto publik anak-anaknya yang diposting di akunnya akan dipindai, jawabannya adalah ya. Begitu banyak orang tua dan pengguna yang mulai bertanya-tanya seberapa aman data mereka?
Menariknya lagi, bagaimana dengan pengguna yang membuat akun di bawah usia 18 tahun namun kini sudah cukup umur? Apakah data dari publikasi lama mereka (data pribadi) juga digunakan untuk melatih AI? Hingga Meta memberikan penjelasan gamblang mengenai hal tersebut.
Selain itu, Meta memiliki standar perlindungan data yang berbeda di setiap negara. Di Uni Eropa, pengguna tidak boleh menyertakan data mereka dalam pelatihan AI.
Namun opsi ini tidak tersedia di Australia. Hal ini jelas membuat khawatir banyak pengguna di Australia yang merasa diperlakukan tidak adil dibandingkan pengguna di Eropa.
Ketidakadilan ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang seberapa besar komitmen Meta dalam melindungi privasi pengguna di seluruh dunia.
Banyak orang di Australia merasa tersisih dan bertanya-tanya mengapa data mereka digunakan tanpa izin, sementara di Eropa ada opsi untuk tidak ikut serta.
Pentingnya transparansi dan perlindungan data
Pengenalan meta menyoroti masalah yang lebih besar: perusahaan teknologi harus lebih transparan dalam mengelola data pengguna.
AI membutuhkan banyak data agar dapat berfungsi dengan baik, namun menggunakan data pribadi tanpa memberi tahu pengguna merupakan pelanggaran kepercayaan.
Pengguna mempunyai hak untuk mengetahui bagaimana data mereka digunakan dan harus dapat memilih untuk tidak ikut serta jika mereka tidak ingin terlibat
Pesatnya perkembangan kecerdasan buatan memang mengesankan, namun hal ini juga harus diimbangi dengan peraturan yang lebih ketat untuk melindungi privasi pengguna.