0 0
Read Time:2 Minute, 56 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) telah merilis laporan keuangan tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2024. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan peningkatan laba bersih meski terjadi penurunan pendapatan penjualan.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi bursa, Energi Mega Persada meraih penjualan sebesar USD 420,78 juta atau sekitar Rp 6,7 triliun (kurs Rp 15.914,00/USD). Penjualan ini turun 6,90 persen dari penjualan tahun 2022 sebesar $451,94 juta.

Meski penjualan menurun, beban pokok penjualan ENRG naik menjadi USD 247,71 juta pada tahun 2023 dari Rp 268,32 juta pada tahun 2022. Akibatnya, laba kotor perusahaan turun menjadi USD 146,06 juta pada tahun 2023 dari $183,62 juta pada tahun 2022.

Beban operasional juga meningkat menjadi $24,02 juta pada tahun 2023 dari $15,95 juta pada tahun sebelumnya. Dengan demikian, laba usaha turun menjadi US$122,04 juta pada tahun 2023 dibandingkan US$167,67 juta pada tahun 2022.

Namun, perusahaan mampu menekan beban lain-lain menjadi $20,74 juta pada tahun 2023 dari $27,31 juta pada tahun sebelumnya. Beban pajak penghasilan juga turun menjadi $33,12 juta dari $73,62 juta pada tahun 2022.

Alhasil, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2023 sebesar USD 68,18 juta atau sekitar Rp 1,08 triliun. Laba tersebut naik 2,52 persen dari laba 2022 sebesar US$66,75 juta.

Aset perusahaan meningkat menjadi $1,37 miliar pada bulan Desember 2023 dari $1,19 miliar pada tahun 2022. Persediaan meningkat menjadi $783,65 juta pada tahun 2023 dari $679,4 juta pada tahun 2022. Sementara itu, ekuitas perusahaan tumbuh dari $1 juta menjadi $1 juta pada akhir tahun 2023. $514,93 juta pada tahun 2022 .

Di sisi produksi, perseroan berhasil meningkatkan produksi minyak sebesar 8 persen menjadi 5.755 barel per hari (bph) dibandingkan level 5.336 bph pada tahun 2022 sebesar 197 MMSCFD pada tahun 2022.

Harga rata-rata minyak akan turun 12 persen menjadi $91,29 per barel pada tahun 2023, dibandingkan harga rata-rata $80,75 per barel pada tahun 2022. Sementara itu, harga rata-rata gas akan turun 0,5 persen menjadi $6,22/mcf pada tahun 2023 dari $6,25/mcf.

Sebelumnya, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) melalui anak usahanya PT EMP Energi Gandewa dan PT EMP Energi Riau telah menyelesaikan akuisisi dua aset produksi minyak di Riau, Sumatera pada 25 Maret 2024.

Berdasarkan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa (26/3/2024), PT EMP Energi Gandewa membeli 90 persen kepemilikan dan saham operator di blok Siak KKS dari PT Pertamina Hulu Energi Siak. 10 persen lainnya dimiliki oleh perusahaan daerah PT Riau Petroleum Siak.

Sedangkan Siak menjual produksi minyaknya ke PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) melalui terminal Dumai.

Selain itu, PT EMP Energi Riau mengakuisisi 90 persen kepemilikan dan saham operator di blok KKS Kampar dari PT Pertamina Hulu Energi Kampar. 10 persen lainnya dimiliki oleh PT Riau Petroleum Kampar milik daerah. Kampar juga menjual produksi minyaknya kepada KPI melalui spin-off interest.

“Akuisisi Siak dan Kampar sejalan dengan strategi pengembangan bisnis kami,” tulis Presiden dan CEO PT Energi Mega Persada Tbk Syailendra S. Bakrie dalam siaran pers BEI.

 

Ia menambahkan, kedua aset baru yang diakuisisi tersebut letaknya berdekatan dengan aset perseroan lainnya yang sudah berproduksi, sehingga diharapkan sinergi antar aset tersebut dapat lebih optimal.

“Siak dan Campar kini sudah tersedia secara komersial. “Kami berharap pembelian kedua aset ini dapat memberikan dampak positif terhadap produksi dan hasil keuangan perseroan pada tahun 2024,” ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D