JAKARTA – Band GoTo tampil di Tiongkok. Mereka menggandeng pemerintah Indonesia, Kamar Dagang dan Industri Indonesia, serta Komisi Hubungan Industrial Tiongkok untuk membangun Paviliun Indonesia di Fuzhou, Tiongkok.
Tujuannya untuk mendukung upaya pemerintah dalam perdagangan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok yang berbasis pada capaian teknologi.
“Kami bangga menunjukkan kemajuan perkembangan teknologi dan inovasi bisnis di ekosistem digital terbesar di Indonesia. Termasuk mendunia dan meningkatkan posisi Indonesia di mata investor global,” jelas Ade Mulya, Chief Public Policy and Government Relations Officer GoTo. Kelompok. “
Paviliun Fuzhou Indonesia yang merupakan “Rumah Indonesia” merupakan bagian dari pameran e-commerce yang diselenggarakan oleh pemerintah Republik Rakyat Tiongkok pada tanggal 18 hingga 20 Maret 2024.
Tujuan dari acara ini adalah untuk melanjutkan komitmen pemerintah Indonesia dan Tiongkok terhadap proyek “Taman Kembar di Dua Negara”, sebuah rencana kerja sama yang lahir pada KTT G20 Bali tahun 2022 yang bertujuan untuk mempercepat peningkatan perdagangan dan perdagangan kedua negara. 2 negara.
Kemunculan GoTo ini juga melanjutkan kerja sama GoTo Group dengan Kementerian Investasi RI/BKPM yang sebelumnya telah menghadirkan merchant GoFood dan Moka mewakili Indonesia di Paviliun Indonesia di Davos, Swiss, masing-masing pada tahun 2022 dan 2023.
Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok H.E. Jauhari Oratmangun mengatakan GoTo Group membantu mempererat hubungan baik antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Tiongkok.
Pameran dagang ini telah berlangsung sejak tahun 2021 dan diadakan setiap musim semi, dengan 10,000 peserta pameran dan lebih dari 200,000 pengunjung domestik dan asing.
Pameran global ini bertujuan untuk menampilkan perkembangan dan inovasi terkini pada produk dan layanan dari platform e-commerce, logistik dan pergudangan serta penyedia layanan teknologi lainnya.
Setelah penjualan saham Tokopedia ke TikTok selesai, GoTo merugi sebesar Rp 9,5 triliun, turun 53% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 20,32 triliun.
Penurunan rugi bersih GOTO didorong oleh pertumbuhan pendapatan.
Laba bersih emiten teknologi sembilan bulan 2023 ini meningkat menjadi Rp 10,5 triliun atau meningkat 31,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Totalnya Rp 8 triliun.