0 0
Read Time:4 Minute, 34 Second

LIVE – Forum Fakultas Bahasa dan Seni Indonesia (FBS) dilaksanakan pada tanggal 11-13 Juli 2024 di Hotel Niagara, Danau Toba, Kabupaten Simalungun. FBS Universitas Kota Mediana (UniMed) menjadi tuan rumah acara tersebut.

Forum tersebut dihadiri oleh 14 orang pimpinan Fakultas Bahasa dan Seni serta Fakultas Seni Rupa dan Desain dari 12 lembaga pendidikan (LPTK) se-Indonesia. 

“Peserta Forum FBS Indonesia merasa sangat bangga bisa melanjutkan side event bersama seluruh peserta dari seluruh Indonesia, menikmati keindahan Danau Toba, naik perahu ke Tomok, tempat bersejarah di Panguran, dan seluruh peserta menari Cigale. -Gale, serta lokasi kota seperti Samosir, Masitoverni, untuk pujian, 14 Juli 2014 Minggu

Dekan FBS Unimed, Dr. Zulkifli mengatakan, kegiatan FBS Indonesia Forum merupakan pertemuan yang tepat waktu untuk membahas berbagai isu dalam peningkatan mutu dan mutu LPTK kelas dunia. 

Sebanyak 12 perguruan tinggi yang mengirimkan ratusan pesertanya untuk mengikuti kegiatan FBS se-Indonesia adalah Universitas Negeri Medana (UNIMED), Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Negeri Batavia (UNJ), dan Universitas Negeri Gorontalo (UNG).

Kemudian Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Negeri Padang (UNP). Juga Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Pendidikan Ganesha (Undhixa), Universitas Negeri Manado (UNIMA), Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA).

“Dari 12 PTN tersebut, di UPI dan UNM, fakultas bahasa dan seni menjadi dua fakultas, yaitu Fakultas Pendidikan Seni dan Desain UPI dan Fakultas Seni dan Desain UNM,” kata Zulkifli.

Pertemuan Forum FBS Indonesia ini menghadirkan 2 narasumber yang merupakan tokoh nasional yang memiliki banyak pengalaman dalam mengembangkan lembaga LPTK yaitu Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, (Ketua Senat UniMed, Rektor UniMed 2 periode, Kepala Badan PSDMPK masa Mendikbud Prof. Muhammad Nuhin, Prof. Dr. Prof. Dr. M. Solehuddin, MPD, M.Pd. 

Rektor UPI Bandung yang berpengalaman di PTN-BH dan masih banyak prestasi lainnya. Acara tersebut diresmikan oleh Rektor Unimed Prof. Dr. Baharuddin, ST, MPD, Wakil Rektor, Sekretaris Senat, Dekan dan Pimpinan Lembaga hadir di Unimed. Rencana aksi ini dikelola oleh WD2 FBS Dr. Masitowarni Siregar, M.Ed, Wakil Dekan, Ketua Departemen, Ketua Program Studi, Kepala Lab, serta dosen dan tenaga kependidikan FBS Unimed mendampingi keseluruhan proyek. 

Menurut Dr. Zulkifli, pimpinan 14 fakultas dari 12 PTN, seluruh wakil dekan, ketua jurusan, sekretaris jurusan, ketua program studi, ketua penjaminan mutu dan tim lainnya dipilih untuk menghadiri Forum FBS Indonesia di Hotel Niagara Parapet. .

Pertemuan tersebut merupakan lanjutan dari program-program sebelumnya untuk pengembangan akademik, kolaborasi, penelitian, peningkatan kapasitas dosen dan mahasiswa, serta menjajaki berbagai kemungkinan untuk mempercepat kemajuan menuju LPTK kelas dunia. 

“Prinsip utama pertemuan forum ini adalah belajar bersama dan melihat praktik baik dari masing-masing institusi agar kita bisa berjalan dan bersaing memberikan layanan pendidikan yang lebih baik dalam menyikapi perkembangan teknologi saat ini,” kata Zulkifli.

Sementara itu Rektor Unimed Prof. Dr. Baharuddin memujinya karena 14 fakultas bahasa dan seni dari 12 universitas negeri di Indonesia ikut serta dalam kegiatan pasar FBS. 

Diharapkan kegiatan ini memberikan dampak positif bagi pengembangan sumber daya seni dan bahasa yang aktif di forum FBS Indonesia ini. 

“Dengan mengikuti kegiatan ini saya berharap dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang lebih baik lagi untuk meningkatkan kualitas lulusan kita di bidang apapun,” kata Baharuddin.

Baharuddin mengatakan, saat ini perlu adanya kerjasama antara bahasa dan sumber daya teknis yang dimiliki 12 PTN tersebut, dan belum saatnya saling bersaing untuk memamerkan kelebihan dan kekurangan kita.

“Kami berharap kegiatan FBS Forum ini dapat melahirkan poin-poin bermanfaat untuk merangsang tim-tim baru dalam penelitian, pengabdian, publikasi karya ilmiah, penjaminan mutu dan lain-lain, sehingga dapat berkembang bersama-sama,” jelas Baharuddin.

Dalam pemaparannya Prof. Dr. Syawal Gultom dalam pemaparannya, sebagai PTN LPTK Indonesia sebenarnya tidak sulit memasuki kancah tatanan dunia asalkan ada kemauan, keikhlasan, komitmen dan kemajuan bersama. 

Dijelaskannya, proses akademik yang kita lakukan pada masing-masing bidang sebenarnya tidak jauh berbeda, hanya perlu langkah-langkah tepat dan adaptasi teknologi di era saat ini. 

“Kita harus berjuang untuk menjadi bidang yang berkelas dunia, paling tidak kita harus menyesuaikan mata kuliahnya, perlu adanya perubahan dan program pembelajaran yang mampu menghadapi pasar teknologi yang belum ada sekarang,” kata Rektor Unimed.

“Mata kuliah yang kurang relevan di era IT dan tidak menjaga CP biasanya tidak bersifat teoritis, karena konsep dan teori materi dapat dibaca dan didengar oleh mahasiswa di berbagai perangkat teknis, bahkan jika mereka mendapatkan teorinya. Itu penting juga.” Prof. Syawal.

Langkah selanjutnya adalah menciptakan kampus-kampus pusat inovasi, karena di era sekarang yang diperlukan adalah tercapainya hasil inovasi dari hasil akademisi dan mahasiswa. 

“Produk inovatif ini harus dimanfaatkan oleh masyarakat dan dunia industri. Secara makro, diperlukan dukungan lembaga nasional dan proyek dari pemerintah serta proyek internal di setiap PTN, dan orientasinya memerlukan perubahan dari perubahan yang komprehensif. Kurikulum, pembelajaran peluang, mentalitas pembaca dan mahasiswa.

Sementara itu Prof. Dr. Solehuddin menghimbau agar PTN yang tergabung dalam forum ini segera beralih ke PTN-BH karena perubahan ini akan mendorong pimpinan PTN untuk meningkatkan kerja mandirinya agar mendapatkan pendanaan yang maksimal.

Dengan demikian, pengembangan kelembagaan, infrastruktur pendukung proses akademik, pendanaan penelitian dan kajian dosen yang maksimal, serta peningkatan efisiensi guru dan staf akan semakin terfasilitasi. 

Intinya PTN-BH lebih banyak kelebihannya dibandingkan kekurangannya, sedangkan sepasang masakan baru, kerugiannya kecil, sisa enaknya akan berkali-kali lipat,” candanya semua LPTK PTN bisa menjadi PTN-BH bersama-sama” BH , UPI dengan UNY, UNP, UNESA, UNNES dan UNJ yang sudah menjadi PTN-BH akan membantu masyarakat miskin yang belum menjadi PTN-BH; Dia berkata. Seorang pembaca di Medan dituduh membunuh suaminya dan tewasnya korban, Bareskrim Polres Swiss berhasil menelusuri kematian Polsek Medan Razman Maralen Situngkirin (61) berinisial T (57) dan istrinya. dianrakyat.co.id.co.id 18 September 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D