0
0
dianrakyat.co.id, Jakarta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Kementerian Kesehatan telah menerima informasi meninggalnya 13 anggota Tim Koordinasi Pemilihan Umum (KPPS) pada Pemilu 2024.
“Iya, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang jumlahnya lebih dari 100, sudah jauh berkurang. Kami merasa masyarakat sudah sangat sadar untuk tidak terlalu memaksakan pekerjaannya,” kata Menteri Kesehatan Budi saat berkunjung ke RS Kanker Dharmais, Jakarta. . Jumat (16/2/2024).
Telah terjadi perbaikan dalam upaya mencegah petugas KPPS jatuh sakit atau meninggal. Namun, Budi berharap terus ditingkatkan.
“Ke depan kita ingin zero (kematian pekerja CPSU). Apa yang bisa kita perbaiki? Rata-rata mereka mengidap penyakit menular, hipertensi, kencing manis, kencing manis,” ujarnya.
Budi ingin calon anggota CPP disaring terlebih dahulu pada pemilu mendatang.
“Tekanan darah dan gula darah relatif mudah diukur. Biasanya ada dua alasan. Kami ingin melakukan penyelidikan yang tidak menghasilkan (kematian) jika memungkinkan.”
Sebelumnya, Budi mengatakan, jumlah korban tewas petugas KPPS masih berjumlah 13 orang.
“Saya sekarang masih berusia 13 tahun,” pungkas Budi.
Pada saat yang sama, Idham Holik, Komisioner Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU), juga menerima laporan almarhum pejabat CPP.
Bahkan, kami mendapat informasi dari berbagai daerah bahwa ada beberapa anggota CPP yang terbunuh, kata Idham di kantor CPU Indonesia, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024).
Idham membenarkan bahwa laporan menyedihkan tersebut saat ini sedang dikumpulkan oleh KPU Indonesia. Nantinya, secara transparan, masyarakat akan mengetahui total jumlah anggota KPPS yang gugur akibat tugas beratnya pada Pemilu 2024.
“Nanti KPU akan menyampaikannya secara resmi ke publik. “Saat ini KPU masih melakukan pendataan,” Idham News mengutip dianrakyat.co.id.
Belajar dari pengalaman masa lalu, Idham meyakini jumlah anggota KPPS yang meninggal pada pemilu 2024 tidak akan sebanyak pada pemilu 2019.
Idham meyakinkan KPU RI akan menunaikan tanggung jawabnya dengan memberikan keadilan terhadap mereka yang tertinggal sesuai statistik yang ditetapkan Kementerian Keuangan bagi mereka yang meninggal dunia.
“Kompensasinya akan disiapkan sesuai keputusan Menteri Keuangan,” kata Idham Holik.
