dianrakyat.co.id, Kamran Dikarma dari Beijing, China
Seperti halnya di Indonesia, budaya minum teh juga ada dalam kehidupan masyarakat Tionghoa. Sebuah plakat yang dipajang di Museum Teh Beijing berbunyi: Menurut dokumen sejarah, budidaya teh telah dipraktikkan di Tiongkok selama lebih dari 3.000 tahun.
Pada hari Rabu (06-05-2024), saya dan reporter peserta dari China International Press Center (CIPC) berkesempatan mengunjungi Museum Teh Beijing. Museum ini terletak di Jalan Teh Maliandao, Distrik Guang’anmenwai, Distrik Xicheng, Beijing. Panitia CIPC sengaja merencanakan kunjungan ke sana untuk memamerkan sejarah, budaya, dan bisnis teh di Negeri Tirai Bambu.
Sebagai pusat distribusi teh terbesar di Tiongkok Utara, Maliandao Tea Street memainkan peran penting dalam perdagangan teh negara tersebut. Maliandao merupakan kawasan komersial dengan bisnis teh grosir dan eceran. pada tahun 2000, Komisi Perdagangan Kota Beijing mengakui Maliandao sebagai jalan komersial khas di Beijing dan menamakannya “Jalan Teh” terbaik di ibu kota Tiongkok. pada tahun 2010 Asosiasi Pemasaran Teh China Maliandao telah menerima sertifikat “Jalan Teh Terbaik di China”.
Sejarah Jalan Teh Maliandao dimulai pada pertengahan tahun 1990-an. Terdapat 11 pasar teh dan lebih dari 1.700 bisnis terkait teh. Pasar teh menempati area seluas 128 ribu meter persegi. Beberapa pasar teh di Maliandao antara lain Pasar Teh Maliandao, Pasar Teh Jingmin, Dunia Teh Jinghua, Pasar Teh Jinghuayuan, Pasar Teh Tianfuyuan, Pasar Teh Gaya, dan Pasar Teh Internasional.
Di Maliandao kita bisa menemukan berbagai jenis teh, mulai dari teh hijau hingga teh putih, dengan merek berbeda-beda. Teh tersebut berasal dari banyak daerah penghasil teh di China seperti Fujian, Yunnan, Anhui, Zhejiang, Guizhou dan Jiangxi. pada tahun 2021 volume penjualan teh di Maliandao mencapai 423,6 juta. yuan.
Jika Anda berjalan-jalan di Maliandao, Anda akan menemukan kedai teh di berbagai sudut. Menurut catatan, ada sekitar 1.330 kedai teh di jalan tersebut. Ada sekitar sepuluh merek teh utama di Maliandao, termasuk beberapa merek teh terkenal seperti TAETEA, Chen Sheng Hao, Wu Yu Tai, Zhang Yiyuan, Xiangyuan, PINPINTEA, Teh Jinghua, Teh Cina (Teh Hitam Anhua) dan Chen Sheng Hao Fu. Yuan Chang.
Sebagai jalan yang didedikasikan untuk bisnis teh, Maliandao juga telah mendirikan museum sejarah dan budaya minum teh, yaitu Museum Teh Beijing. Museum ini terletak di lantai empat salah satu pusat perbelanjaan teh di Maliandao.
Di Museum Teh Beijing kita bisa mendapatkan informasi tentang sejarah teh di Tiongkok dari zaman dahulu hingga saat ini. Museum ini juga memamerkan beberapa artefak seperti cangkir dan teko dari masa kekaisaran. Kehadiran Museum Teh Beijing menambah daya tarik Maliandao Tea Street sebagai destinasi wisata di Beijing.
Untuk memajukan perekonomian Maliandao, pemerintah pada tahun 2001 mencanangkan “Festival Budaya Teh Internasional Malindao”. Sejak saat itu, acara ini rutin diadakan setiap tahunnya. Penyelenggaraan festival ini memberikan dampak positif terhadap perekonomian dan popularitas Maliandao.
Sejak Asosiasi Pemasaran Teh Tiongkok tahun 2012, Pemerintah Distrik Xicheng dan pemerintah daerah penghasil teh utama Tiongkok bersama-sama menyelenggarakan “Pameran Teh Internasional, Pameran Budaya Teh Internasional Maliandao, dan Festival Budaya Teh (Promosi)”. Tema acara yang dikenal sebagai “Dua Pameran dan Satu Festival” adalah “Nikmati cita rasa teh di Beijing bersama teman-teman dari seluruh dunia”. Festival berskala besar ini disponsori oleh Kementerian Perdagangan Tiongkok.