dianrakyat.co.id, Jakarta – PT SmartFren Telecom Tbk (FREN) berencana menambah modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (PM-HMETD) V atau right issue.
Dalam kesepakatan ini, perusahaan smartphone PT Telecom Tbk akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 171.458.978.293 saham dengan harga penawaran yang ditetapkan Rp50 per saham. Dengan demikian, total nilai right issue ini mencapai Rp 8,57 triliun Sekadar informasi, ini merupakan right issue ketiga yang dilakukan FREN dalam enam tahun terakhir setelah November 2018 dan April 2021.
Rumornya, langkah tersebut dilakukan untuk memudahkan merger perusahaan dengan XL Accita (EXCL). William Hartanto, praktisi pasar modal, memperkirakan aksi right issue FREN akan meningkatkan likuiditas saham perseroan karena jumlah saham beredar akan berlipat ganda. Misalnya, jumlah saham FREN yang beredar saat ini sebanyak 353,3 miliar lembar saham
Jika right issue tersebut diterima seluruhnya, maka jumlah saham FREN yang beredar akan bertambah menjadi 524,7 miliar lembar saham.
William Leboutin mengatakan kepada Dotcom, Jumat (26/1/2024): “Rekomendasinya saat ini adalah wait and see, apalagi saham right issue cenderung mendekati harga pelaksanaan.”
Untuk itu, penting bagi investor untuk memperhatikan tujuan right issue, kata William. Selain itu, perlu dipertimbangkan apakah terdapat pembeli cadangan dalam right issue FREN dan tujuannya agar penerbitan saham baru tersebut tidak hanya dibeli oleh masyarakat saja.
Sementara itu, Orbin Leonardi, analis investasi Stockbite Securitas, mengatakan saham FREN mengalami kenaikan harga bersejarah setelah right issue selesai.
Oleh karena itu, right issue ini juga berpotensi memberikan sentimen positif terhadap pergerakan harga saham FREN. Secara fundamental, right issue ini akan memperbaiki posisi keuangan FREN yang memiliki total utang sebesar Rp 11,6 triliun hingga September 2023. Dana tersebut berasal dari ini Rp 11,6 triliun,” ujarnya. Orbin dalam risetnya menyebutkan, right issue 0,3 berpotensi mengurangi utang hingga 47,3 persen.
Perlu diketahui, perseroan berencana menyalurkan sekitar Rp5,49 juta dari hasil right issue yang digunakan untuk membayar bunga dan bunga pinjaman identitas. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan dan/atau anak perusahaan
Pada penutupan perdagangan Jumat 26 Januari 2024, saham FREN turun 1,92 persen ke Rp 51. Saham FREN ditutup pada harga Rp 52 per saham, harga tertinggi saham FREN mencapai Rp 53 dan harga terendah Rp 51. Jumlah waktu perdagangan mencapai 1.779 kali dengan volume perdagangan sebanyak 1.409.798 saham. Nilai kesepakatannya adalah 7,3 miliar rupiah
Sebelumnya diberitakan, PT SmartFren Telecom Tbk (FREN) berencana menambah modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (PM-HMETD) V atau right issue.
Dalam kesepakatan ini, Smart Telecom akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 171.458.978.293 saham atau 171,45 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp50 per saham.
Rencana bisnis tersebut mendapat persetujuan Rapat Umum Luar Biasa perseroan pada 24 November 2023. Berdasarkan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (24/1/2024), harga penawaran ditetapkan sebesar Rp50 per saham.
Dengan demikian, total nilai right issue ini sebesar Rp 8,57 triliun.Setiap pemegang 178 saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) perseroan pada 14 Maret 2024 pukul 15.00 WIB memiliki 75 HMETD.
Setiap HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru yang diterbitkan dengan harga penawaran Rp50 per saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD.
HMETD diperdagangkan di BEI dan aktif mulai tanggal 18 Maret 2024 sampai dengan tanggal 22 Maret 2024. HMETD yang tidak dilaksanakan pada tanggal akhir periode tersebut tidak berlaku lagi.
Apabila saham baru PMHMETD tersebut tidak dibeli atau dibeli oleh pemegang saham Perseroan atau pemegang HMETD, maka sisa sahamnya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lain yang melakukan pemesanan melebihi haknya.
Alokasi dilakukan secara proporsional berdasarkan jumlah hak awal yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta tambahan efek berdasarkan harga pelaksanaan.
Saya tidak mempunyai pembeli cadangan dalam PMHMETD, oleh karena itu apabila masih terdapat sisa HMETD yang belum teralokasi setelah alokasi, maka sisa HMETD tersebut tidak akan dikeluarkan dari portofolio.
Sekadar informasi, pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang diberikan dalam PMHMETD V berdasarkan HMETD, akan mengalami pengurangan persentase kepemilikan saham (dilusi) sebanyak-banyaknya 29,64 persen setelah melaksanakan HMETD.
Sekitar Rp5,49 juta dari hasil right issue tersebut akan digunakan untuk membayar bunga dan bunga pinjaman Perseroan, sisanya digunakan untuk modal kerja Perseroan dan/atau anak perusahaan.