0 0
Read Time:2 Minute, 55 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Di Indonesia, pengelolaan sampah merupakan permasalahan besar yang dihadapi pemerintah dan masyarakat. Ketidakseimbangan antara timbulan sampah dan pengelolaan sampah menjadi penyebab utama permasalahan ini.

Mengutip data Kementerian Lingkungan Hidup, timbulan sampah pada tahun 2023 sebesar 17,7 juta ton per tahun, dan hampir setengahnya berasal dari sampah rumah tangga. Sementara sampah yang dikelola hanya 66,81%. Artinya, rata-rata 5,9 juta ton sampah per tahun jika tidak dikelola dengan baik akan berdampak negatif terhadap lingkungan.

Melihat hal tersebut, Amartha, perusahaan yang bergerak di bidang financial technology, siap turut serta dalam hal tersebut. Amartha menyadari pentingnya keterlibatan masyarakat dalam mengelola sampah, khususnya sampah plastik dengan baik. Seperti diketahui, sampah plastik merupakan salah satu jenis sampah yang sangat sulit terurai.

Bekerjasama dengan Unilever Indonesia, Amartha membangun program Bank Sampah yang akan dikelola dan dimanfaatkan kembali oleh masyarakat sendiri. Masyarakat bisa mengumpulkan sampah rumah tangganya, kemudian menimbangnya dan memberikan saldonya ke buku tabungan Bank Sampah. Setelah terkumpul, saldonya dapat ditukar dengan produk rumah tangga isi ulang seperti sabun atau deterjen.

“Sampah yang terkumpul akan dikirim ke pabrik daur ulang oleh Yayasan Rumah Pelangi. Nantinya semua sampah plastik dan karton akan dipisahkan. “Jadi apa jadinya, tergantung industrinya masing-masing,” jelas Maya Tamimi, Head of Sustainable Environment Unilever Indonesia saat ditemui di pusat pengelolaan sampah di Tangerang, Banten (23/2).

Sebagai langkah awal memulai proyek ini, Amartha memilih kawasan Teluk Naga, Tangerang, Banten yang terkenal dengan pantainya yang dipenuhi sampah. Apalagi sekutu Amartha banyak di daerah ini. Maka dengan adanya rencana ini diharapkan masyarakat sekitar Teluk Naga dapat terbantu secara geografis dan ekonomi.

“Jadi rencananya pada tahun 2024, kami akan fokus membangun 25 bank sampah di Teluk Naga. Harapannya ke depan kami dan Unilever bisa membangun lebih banyak lagi dan menyentuh wilayah lain,” Katrina Inandia, Head of Impact and Sustainability Amartha .

Selain itu, Katrina juga menambahkan bahwa Bank Sampah ini akan dikelola oleh perempuan-perempuan yang berasal dari wilayah Teluk Naga. Ke depan, program ini akan sangat bergantung pada kinerja ibu-ibu yang terlibat. Untuk itu, Katrina pun memastikan setiap ibu yang terlibat dalam program Bank Sampah memiliki bekal dan pemahaman yang baik. Ia menaruh harapan besar terhadap program ini karena akan dikelola oleh ibu-ibu yang sudah berwirausaha kecil.

Hingga saat ini, Amartha telah mengelola sampah di kantor pusat Amartha sejak tahun 2022. Hingga tahun 2023, Amartha telah mengumpulkan hingga 10 ribu kg sampah yang didaur ulang dan hingga 6,8 ribu kg yang berhasil didaur ulang secara efektif.

“Pengelolaan sampah tidak hanya bisa dilakukan oleh perusahaan seperti Amartha, tapi juga oleh semua orang. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama yang berkelanjutan antara perusahaan dan masyarakat sebagai upaya bersama dalam menyelamatkan lingkungan,” jelas Katrina.

Di sisi lain, Unilever Indonesia saat ini telah mendirikan lebih dari 4 ribu bank sampah di total 50 kabupaten/kota dari 11 provinsi di Indonesia sejak tahun 2008. Pada tahun 2022, Unilever Indonesia akan mampu mengumpulkan dan mengolah lebih dari 62 ribu ton sampah. .

Unilever Indonesia meyakini kehadiran Bank Sampah mempunyai banyak manfaat bagi masyarakat. Karena sistem ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi dan kesehatan. Oleh karena itu, Bank Sampah mempunyai peran yang sangat penting dalam mendorong pengembangan pengelolaan sampah yang efisien dan terpadu. Apalagi jika program tersebut menyasar masyarakat lokal yang setiap harinya menghasilkan sampah rumah tangga.

“Unilever memiliki tiga komitmen terhadap sampah plastik, yang pertama adalah mengubah desain kemasan produk kami untuk mengurangi penggunaan plastik. Kedua, kami menggunakan plastik daur ulang dalam kemasan kami. Ketiga, kami membantu mengumpulkan sampah plastik,” pungkas Maya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D