0 0
Read Time:2 Minute, 16 Second

dianrakyat.co.id, Samarinda Negara bagian Selangor memiliki lebih banyak kasus demam berdarah dengue (DBD) dibandingkan negara bagian Malaysia lainnya. Selangor belajar dari Kalimantan Timur, Samarinda, bahwa mereka menjalankan program vaksinasi demam berdarah sebagai upaya menekan kasus dan mencegah kematian pada warganya.

Anggota Dewan Eksekutif Negara Bagian Selangor untuk Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Jamalia Bindi Jamaluddin mengatakan 58.000 kasus demam berdarah telah dilaporkan di Selangor tahun ini. Sedangkan di Malaysia ada 118 ribu kasus.

Jadi, lebih dari 50 persen kasus DBD ada di Selangor, lanjut Jamalia.

Selangor juga mempunyai tugas penting untuk menurunkan angka kematian akibat demam berdarah sebanyak mungkin. Pasalnya, jumlah kematian akibat DBD di perbatasan Kuala Lumpur akan meningkat dari 14 menjadi 15 pada tahun 2024.

“Kami ingin tahu apa yang sudah dilakukan Kaltim, apalagi di Samarinda yang pelajarnya sudah mendapat vaksinasi DBD,” kata Jamalia saat berada di Kantor Gubernur Kaltim, Senin, 16 Desember 2024.

Sekadar informasi, di Kalimantan Timur terdapat pilot project yang menyasar anak usia sekolah di dua daerah, Kota Samarinda dan Kota Balikpapan, yang akan memberikan vaksinasi DBD gratis. Pendanaan vaksinasi DBD menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah.

“Ini salah satu strategi kita dalam pengendalian demam berdarah terkait dengan vaksinasi demam berdarah,” kata Deni Sudrisno, Asisten Pj Jenderal Pemerintahan Provinsi Kalimantan Timur.

Deni mengungkapkan, Pemerintah Kalimantan Timur telah menyiapkan 9.800 dosis vaksin untuk Kota Balikpapan. Keberhasilan dosis 1 mencapai 99 persen, sedangkan dosis 2 mencapai 90 persen.

“Hasilnya memuaskan, rekor angkanya tinggi,” lanjut Denny.

Program percontohan vaksinasi demam berdarah di Samarinda

Di Kota Samarinda, wilayah pelaksanaan vaksinasi adalah Kabupaten Samarinda Utara. Berdasarkan data, kasus DBD lebih banyak terjadi di wilayah ini.

Penyuntikan vaksin DBD pertama di Samarinda dilakukan pada 2 September 2024. Kemudian disusul di sekolah-sekolah lain di wilayah Samarinda Utara. Pada dosis pertama, sebanyak 2.750 orang menerima vaksin.

 

Vaksinasi merupakan salah satu upaya preventif yang dilakukan Samarintha dan Balikpapan terhadap penyakit DBD. Vaksinasi demam berdarah dapat mencegah demam berdarah hingga 80 persen dan rawat inap hingga 95 persen.

Selain vaksinasi, Teni mengungkapkan kepada pihak Selangor upaya lain yang dilakukan Kaltim dalam menangani kasus DBD. Hal ini mencakup penghapusan sarang nyamuk, penyediaan rumah dan jaring air zoomantik untuk mencegah berkembangnya jentik nyamuk. Kemudian bila perlu dilakukan pengasapan atau pengasapan.

“Juga inovasi lokal seperti menggunakan kelambu saat tidur, jadi kita kembali ke dasar seperti dulu saat masih kecil,” kata Deni.

Dalam kesempatan itu, Jamalia menyampaikan bahwa vaksin untuk mencegah keparahan virus demam berdarah baru-baru ini disetujui untuk didistribusikan di Malaysia. 

“Malaysia baru menyetujui vaksin demam berdarah. Vaksinasi mandiri bisa dilakukan di klinik, tapi masih belum gratis,” ujarnya.

Jadi kami melakukan kunjungan ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang vaksin demam berdarah, tambahnya. 

Di Indonesia, vaksin demam berdarah mendapat persetujuan edar dari PPOM RI pada 19 Agustus 2022. 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D