0 0
Read Time:3 Minute, 39 Second

dianrakyat.co.id Edukasi – Pada 7 Maret 2024, Jatinangor menyaksikan diskusi mendalam mengenai isu-isu terkini terkait layanan e-Government pada Seminar Nasional. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT IPDN ke-68 yang dilaksanakan di Aula Rudini kampus IPDN Jatinangor dan dihadiri lebih dari 3.672 peserta baik secara fisik maupun daring.

Mengusung tema “Percepatan Layanan E-Government dalam Konteks Transformasi Pemerintahan Digital”, konferensi ini tidak hanya menunjukkan relevansi visi pemerintah Indonesia, namun juga menyoroti perlunya layanan publik yang efisien, berstandar dan beretika. Gulir lebih jauh, oke?

Rektor IPDN Dr.Dr.Drs. H. Hadi Prabowo, MM, menyampaikan bahwa di zaman sekarang ini, digitalisasi bukan lagi sekedar pilihan, namun sudah menjadi kebutuhan sosial. Dia menekankan pentingnya pelayanan yang cepat, dengan tetap menjaga standar dan etika yang tinggi. Pernyataannya tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk terus mendorong pengembangan sistem pelayanan elektronik. Namun Prof Hadi juga mengungkapkan kinerja penerapan sistem pelayanan elektronik (SPBE) pada tahun 2022 masih mencapai 2,34% yang menunjukkan masih terdapat kendala yang perlu diatasi.

“Pelaksanaan SPBE diperkirakan belum baik, masih terdapat beberapa kendala. Salah satunya adalah belum adanya rencana besar pemerintahan transformasi digital nasional yang mencakup transformasi tata kelola, transformasi kelembagaan, transformasi standar kinerja atau peta jalan, transformasi dari persiapan hingga literasi masyarakat, dan transformasi infrastruktur. “Ini yang nanti bisa kita bahas dalam konferensi ini,” kata Hadi. 

Salah satu persoalan yang diangkat Profesor Hadi adalah ketimpangan akses digital di daerah terpencil. Meskipun digitalisasi telah memungkinkan digitalisasi dokumen sejak tahun 2001, namun belum ada transisi menyeluruh dari pengelolaan manual ke digital. Hal ini membuat pelayanan kepada masyarakat masih rumit dan lambat, terutama di daerah terpencil yang sulit diakses secara digital.

Diskusi kemudian melibatkan narasumber dari berbagai instansi antara lain Deputi Direktur Bidang Kelembagaan dan Tata Usaha Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nanik Murwati, SE, MA, Deputi Direktur Keamanan Siber dan Manajemen dan Pembangunan Manusia BSSN, serta Guru Besar. Sulistyo, S.Si., ST, M.Si, Direktur Pengelolaan Informasi Data Kependudukan, Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Dra. Handayani Ningrum, SE, M.Si, Sekretaris Daerah Surabaya, Dr. Ikhsan SPsi., MM, dan Dekan Fakultas Manajemen Pemerintahan IPDN Dr. Halilul Khairi, M.Si.

Nanik Murwanti menegaskan, digitalisasi merupakan cara terbaik untuk mempercepat pembangunan dan memberikan landasan yang kokoh. Ia mengatakan implementasi SPBE sangat mendesak untuk memudahkan akses masyarakat terhadap pelayanan publik, meningkatkan indeks korupsi, indeks kemudahan berusaha, dan indeks penegakan hukum. Oleh karena itu, IPDN Praja diharapkan dapat menjadi kekuatan pendukung untuk mendukung percepatan digitalisasi pelayanan publik.

Sulistyo membahas aspek keamanan pelaksanaan SPBE, mengatakan BSSN telah memberikan layanan sertifikasi elektronik kepada 9 instansi pemerintah. Ia juga mencatat bahwa sektor administrasi pemerintahan rentan terhadap ancaman dunia maya dan keamanan perlu ditingkatkan melalui aspek sumber daya manusia termasuk pelatihan, implementasi dan penggunaan teknologi.

Handayani Ningrum dari Kementerian Dalam Negeri menyoroti kesediaan organisasinya untuk mendukung implementasi SPBE dan transformasi digital melalui layanan terpusat SIAK. Dukcapil juga aktif berdiskusi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk mendukung percepatan transformasi digital.

“Kementerian Dalam Negeri siap mendukung pelaksanaan SPBE dan percepatan transformasi digital yang dilakukan khususnya dengan SIAK terpusat. SIAK merupakan layanan digital dasar untuk permohonan prioritas SPBE. “Saat ini Dukcapil telah dan akan terus berdiskusi aktif dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk mendukung pelaksanaan SPBE dan percepatan transformasi digital,” kata Handayani Ningrum.

Ikhsan dari Pemerintah Kota Surabaya mencontohkan keberhasilan transformasi digital dengan menurunkan angka pertumbuhan dari 28% menjadi 4% pada tahun 2023. Ia mengungkapkan, layanan publik digital membawa manfaat besar bagi masyarakat, seperti upaya pengentasan kemiskinan. melalui program pengumpulan data, observasi, pemantauan dan intervensi.

Halilul Khairi menegaskan, digitalisasi harus terbukti dan berorientasi pada masyarakat. Ia mengatakan, segala jenis digitalisasi harus berorientasi pada kebutuhan masyarakat, tidak hanya ditentukan untuk berbagai kompetisi, tetapi juga harus dimanfaatkan secara nyata dan bermanfaat bagi masyarakat.

Selain konferensi nasional, rangkaian perayaan HUT IPDN juga diisi dengan berbagai kegiatan seperti donor darah, larangan massal, lomba kebersihan rumah tangga, lomba olah raga, lomba kesenian, pameran IPDN dan pemilihan putra putri se-Indonesia. Puncak perayaannya akan berlangsung pada 18 Maret 2024. Seluruh kegiatan tersebut menunjukkan komitmen IPDN dalam menyongsong masa depan pelayanan publik yang lebih efisien, transparan, dan berbasis teknologi.

  Luhut Binsar Pandjaitan diangkat kembali menjadi penasihat khusus Presiden Prabowo. Setelah dilantik sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional atau DEN dan dilantik pada Senin pekan lalu, kali ini Luhut Binsar Pandjaitan kembali dilantik ke posisi lain. dianrakyat.co.id.co.id 22 Oktober 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D