0 0
Read Time:5 Minute, 16 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – PT Medco Energi Internasional Tbk melalui tiga anak usahanya yang bergerak di bidang minyak dan gas (migas) telah menandatangani adendum jual beli gas (PJBG) atas sebagian asetnya untuk penyediaan. Jaringan gas rumah tangga dan kebutuhan industri. 

“Penandatanganan PJBG untuk beberapa aset migas kami merupakan wujud kepercayaan pemerintah terhadap MedcoEnergi dan komitmen perusahaan dalam menjaga ketahanan energi nasional,” kata COO MedcoEnergi Ronald Gunawan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/6/). 2019) 2024). 

Dalam PJBG, PT Medco E&P Tarakan berkolaborasi dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) untuk memenuhi kebutuhan gas rumah tangga yang responsif di Tarakan, Kalimantan Utara.

Gas dihasilkan dari wilayah kerja (WK) Tarkan dengan total nilai kontrak sebesar 982,20 MMSCF. Kesepakatan tersebut berlaku efektif mulai 14 Januari 2024 hingga berakhirnya produksi gas WK Tarakan atau berakhirnya PSC Tarakan. 

Selanjutnya, Medco Energy Madura Offshore Pty Ltd dan PGN menandatangani addendum PJBG untuk jual beli gas dari lapangan gas Maleo dan peluang untuk memenuhi kebutuhan industri di Jawa Timur. 

Lampiran tersebut merupakan perpanjangan dari PJBG Maleo dengan jumlah kontrak sebesar 8 TBTU. Kesepakatan itu berlaku mulai 1 Januari 2024 hingga 3 Desember 2027. 

Selain itu, Medco Energi Sampang Pty Ltd telah menandatangani addendum PJBG dengan PT PLN Indonesia Power yang merupakan perpanjangan dari Perjanjian Jual Beli Gas Sampang. 

Gas diperoleh dari lapangan Oyong, Karat dan Blue Whale di WK Sampung. Perkiraan total nilai kontrak mulai 1 Januari 2024 hingga 3 September 2027 adalah 30,6 TBTU. 

Selain itu, MedcoEnergi juga melakukan pembelian gas untuk kebutuhan operasional di lapangan minyak dan gas di Lapangan Pengabuan, Serdang dan Ibul, Sumatera Selatan melalui amandemen dan pernyataan kembali PJBG antara Medco Energi E&P Indonesia dan PT Pertamina EP. Estimasi total nilai kontrak pembelian adalah 1.751,73 MMSCF.

Masa kontrak berlaku mulai 28 November 2013 sampai dengan 31 Desember 2030 atau sampai dengan terpenuhinya TJK (Total Nilai Kontrak) Motor Diesel dengan konsumsi 4.000 liter per hari, pungkas Ronald. 

 

Hingga saat ini, PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) terus mengambil inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). Salah satu inisiatifnya adalah dengan mengkonversi pasokan listrik ke fasilitas produksi di blok migas dari generator turbin gas menjadi menggunakan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Baru-baru ini, mulai Mei 2024, inisiatif tersebut dilakukan di Central Processing Plant Blok Lematang di Muara Enim, Sumatera Selatan.

Pemanfaatan listrik PLN oleh MedcoEnergi melalui anak perusahaannya Medco E&P Lematang telah dilaksanakan pada bulan September 2023 berdasarkan nota kesepahaman antara MedcoEnergi dan PLN pada Konvensi Internasional Hulu Migas Indonesia ke-4.

“Dengan menggunakan listrik PLN, Medco E&P Lematang berhasil menurunkan emisi GRK sekitar 14.658 ton CO2e per tahun dan menghemat bahan bakar gas sebesar 0,75 MMSCFD. Hal ini untuk menjamin kelangsungan usaha yang bertanggung jawab dan menjaga lingkungan,” jelas VP Medco. . Hubungan & Keamanan E&P Arif Rinaldi. Mengurangi emisi GRK

Inisiatif konversi serupa sebelumnya telah dilakukan di Blok South Sumatra (Stasiun Serdang, Gunung Kembang dan Tamlat) di Sumatra Selatan dan Blok Bangkanai (Gas Metering, Luwe Hulu dan Kerendan Gas Processing Facility) di Kalimantan Tengah.

Artinya total penurunan emisi GRK dari program konversi Medco E&P adalah sekitar 18.323 ton CO2e per tahun dan penghematan bahan bakar gas sebesar 0,94 MMSCFD.

Konversi PLN menjadi listrik menunjukkan kontribusi MedcoEnergy terhadap mitigasi perubahan iklim. Pada tahun 2021, perusahaan menerbitkan strategi perubahan iklim dengan target sementara untuk tahun 2025 dan 2030 untuk segmen minyak dan gas serta ketenagalistrikan. Tujuan ini merupakan perjalanan penting menuju emisi net-zero bagi MedcoEnergi.

 

Selama tahun 2023 MedcoEnergy telah mencapai beberapa pencapaian lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) berdasarkan penilaian institusi internasional, seperti: Meningkatkan skor keberlanjutan untuk risiko ESG dari 36,7 (risiko tinggi) menjadi 29,6 (risiko menengah).

Selanjutnya, perusahaan ini mempertahankan peringkat A dari MSCI ESG dan peringkat B untuk Skor Perubahan Iklim dari lembaga pelaporan internasional CDP.

“Kami akan fokus pada perluasan portofolio energi terbarukan dan meningkatkan kinerja ESG dengan target terukur sejalan dengan strategi perubahan iklim kami untuk mencapai emisi nol bersih untuk Cakupan 1, Cakupan 2, dan Cakupan 3 pada tahun 2060. Hal ini sejalan dengan Pemerintah.’ s Program transisi energi,” jelas Arif.

Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan melakukan pembelian kembali saham dengan nilai pembelian maksimal Rp 200 miliar atau setara USD 12,50 juta (asumsi dolar AS terhadap rupee di kisaran 16.000).

Mengutip pengumuman informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), 19 April 2024, Selasa (23/4/2024), PT Medco Energi Internasional Tbk memperkirakan jumlah saham yang akan dibeli kembali sebanyak 100 juta saham atau 0,398 persen dari jumlah yang dikeluarkan. perusahaan. . dan modal disetor. Dengan demikian, tidak akan melebihi 10 persen saham perseroan termasuk saham treasury yang ada.

Perseroan menulis, “Sumber dana yang digunakan sebagai pengeluaran pembelian kembali saham perseroan bukanlah dana hasil penawaran umum dan bukan merupakan dana yang timbul dari pinjaman dan hutang dalam bentuk apapun.”

Manajemen Medco International mengatakan aksi buyback tersebut untuk meningkatkan return on equity (ROE) perseroan. Selain itu, pembelian kembali saham akan memberi perusahaan lebih banyak fleksibilitas dalam mengelola modal dan memaksimalkan keuntungan bagi pemegang saham.

Mengingat pertumbuhan dan perluasan bisnis perseroan, pembelian kembali saham juga akan memudahkan pengembalian kelebihan kas dan uang tunai kepada pemegang saham secara efisien dan efektif, tulis perseroan.

Selain itu, Perseroan juga dapat menggunakan saham hasil pembelian kembali tersebut untuk keperluan program kepemilikan saham bagi karyawan dan manajemen Perseroan. Perseroan wajib mematuhi ketentuan yang berlaku terkait pengalihan saham akibat pembelian kembali.

Perseroan juga memperkirakan tidak akan ada dampak negatif dari pembelian kembali saham yang menyebabkan penurunan pendapatan. Sebab, perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk melakukan pembelian kembali.

 

 

Masa pembelian kembali saham akan berlangsung dalam waktu 12 bulan setelah RUPS menyetujui pembelian kembali saham pada tanggal 31 Mei 2024-30 Mei 2025. Perseroan akan menyelenggarakan Rapat Umum Tahunan (RUPST) pada 30 Mei 2024.

Untuk melakukan proses pembelian kembali, Medco Energy International menunjuk PT BRI Danarexa Securitas untuk membeli kembali saham perseroan yang diperdagangkan di BEI.

Pada penutupan perdagangan Selasa 23 April 2024, harga saham MEDC flat di Rp 1.480 per saham. Harga saham MEDC naik lima poin menjadi Rp 1.485 per saham. Saham MEDC mencapai level tertinggi Rp 1.500 dan terendah Rp 1.465 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 4.954 kali dengan volume perdagangan 248.098 lembar saham. Nilai transaksi Rp 36,8 miliar.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D