0 0
Read Time:2 Minute, 13 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Working Day atau May Day selalu dirayakan pada 1 Mei. Di Indonesia dan di beberapa negara lain, Hari Buruh sering ditandai dengan pameran untuk hak -hak pekerja.

Namun, menurut Dokter Komunitas Ray Wagia Basrowi, kinerja pekerja di Indonesia sering mengangkat masalah upah. Memang, pekerja juga harus menghormati hak kesehatan mereka, terutama pekerja menyusui.

“Perjuangan pekerja adalah motivasi yang baik untuk mendukung keinginan pekerja Indonesia yang memiliki tingkat kebugaran mereka serta penduduk lainnya,” kata Ray kepada Health dianrakyat.co.id ketika mereka bertemu di Jakarta Selatan Selasa. (30/4/2024).

Jadi Ray melanjutkan, sekarang saatnya untuk mengembangkan keinginan pekerja, tidak hanya berbicara tentang kenaikan upah.

“Sudah waktunya untuk keinginan perjuangan tenaga kerja untuk muncul, tidak hanya dengan menuntut upah, tetapi juga menuntut pentingnya menyatakan kedaulatan tentang kesehatan dan keselamatan pekerja di Indonesia,” sarannya.

Tidak penting untuk meningkatkan kesehatan pekerja karena mereka menentukan produktivitas pekerja.

“Hanya pekerja sehat yang bisa menjadi pekerja produktif, dan sehat dan produktif yang akan menjadi bagian dari bonus demografis Indonesia,” jelas dosen kedokteran kerja di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Ray percaya bahwa orientasi pameran tenaga kerja setiap hari masih difokuskan pada pembayaran.

“Keinginan utama yang diungkapkan melalui demonstrasi dan pergerakan Indonesia benar -benar upah. Sementara itu, jika kita melihat beberapa negara dunia ketiga, khususnya negara -negara maju, gerakan tidak lagi dibayar. Itu harus berlaku untuk kesejahteraan dan kesehatan. ‘

Oleh karena itu, Ray mengindikasikan bahwa penting untuk menegakkan bahwa pembayaran harus dipenuhi terlebih dahulu. Namun, pembayaran pembayaran sebenarnya adalah kewajiban, pemangkasan seharusnya tidak ada lagi, karena diatur oleh pembayaran minimum regional (UMR) dan peraturan lainnya.

“Apa yang harus diperjuangkan untuk itu sekarang harus fokus pada masalah kesehatan dan keselamatan pada upah yang memenuhi standar kesejahteraan,” kata Ray.

Penting untuk meningkatkan masalah kesehatan dan keselamatan, karena pekerja masih berisiko mengalami kecelakaan kerja.

“Sistem manajemen OSH Indonesia sangat baik, tetapi undang -undang perburuhan dari tahun 1970 -an tidak direvisi.”

“Jadi semangat gerakan buruh, semangat Hari Buruh di Indonesia, harus mulai mempromosikan kesehatan dan keselamatan, tidak hanya membayar,” kata pria yang lahir di Manada pada 7 Juli 1977.

Penelitian ini juga melaporkan bahwa tidak ada perubahan keinginan dari gaji ke kesehatan dan keselamatan pekerja.

Ray menjelaskan bahwa ada dua muara dengan prinsip pekerja, yaitu aman (keselamatan) dan aman (kesehatan).

Kedua prinsip ini merujuk pada Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), yang memiliki semangat gerakan buruh.

“Jadi kesehatan dan keselamatan, tetap sehat dan tidak menyesatkan. Tetapi di Indonesia, jumlah kecelakaan pekerjaan masih tinggi. “Menurut data pekerjaan BPJS, sekitar 370.000 kasus masih terdeteksi pada 2022-2023, dan banyak yang masih intens,” jelas peneliti kesehatan kerja.

Dibandingkan dengan negara -negara dunia ketiga lainnya yang karakteristik industrinya sama dengan Indonesia, ini masih jumlah yang sangat tinggi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D Slot Gacor 4D