0 0
Read Time:2 Minute, 40 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI berencana membuka cabang baru di Arab Saudi. Namun, perseroan masih menunggu persetujuan dari otoritas keuangan setempat.

Sekretaris Perusahaan BSI Gunawan Arif Hartoyo mengatakan, pihaknya telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas skema tersebut. Namun, izin belum diperoleh dari otoritas keuangan Arab Saudi. Situasi kami saat ini adalah kami juga berusaha mendapatkan izin dari otoritas fiskal daerah. Kami mohon doanya agar segera menyelesaikan perizinan yang sedang kami proses dengan pemerintah setempat,” kata Gunawan dalam konferensi pers Media Center Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (18 Maret 2024).

Ia menargetkan upaya tersebut dapat diselesaikan pada tahun ini. Artinya, proses perizinan oleh regulator di Arab Saudi akan selesai dalam waktu dekat.

“Soal tujuannya, kami ingin semua orang menginginkan atau mencapainya pada tahun ini,” ujarnya.

Namun dinamika perkembangannya perlu kita cek karena saat ini sedang diproses oleh regulator di Arab Saudi, tambahnya.

Meski begitu, Gunawan tidak menyebutkan di mana lokasi anak usaha barunya di Arab Saudi. Dia memastikan lokasinya dekat dengan pusat bisnis. Dekat dengan kegiatan Haji-Umrah

Lalu, jamaah haji dan umroh asal Indonesia mudah ditemukan. Kemudian, sudah dekat dengan pintu masuk bagi ekspatriat di Arab Saudi.

“Kami belum bisa ceritakan cabangnya, tapi yang jelas akan kami uji di banyak tempat yang menjadi titik atau pusat jamaah haji dan umrah dari Indonesia, lalu ada diaspora Indonesia, lalu ada yang terkenal. bisnis,” kata perusahaan itu. Mendukung kegiatan umroh,” jelasnya.

“Jadi kalau khusus kota saya belum bisa kasih di sini. Karena saat ini peraturannya masih dalam proses. Jadi saat ini kami sedang mengajukan usulan dan pasti akan kami informasikan kalau sudah siap,” pungkas Gunawan Arif.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI menyiapkan dana sebesar Rp45 triliun untuk transaksi Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini. Angka tersebut meningkat dibandingkan alokasi tahun 2023.

Grandis Helmi Harumsya, Direktur Manajemen Risiko BSI, mengatakan uang tersebut disiapkan untuk transaksi nasabah. Termasuk mengatur momen penukaran uang menjelang Idul Fitri 2024.

“Kita lihat dari realisasi tahun lalu, maka pada tahun 2023 kita mencapai Rp 37 triliun dengan jumlah uang yang beredar melalui mesin kasir dan ATM,” kata Grandis dalam konferensi pers di media center kementerian. BUMN, Jakarta, Senin (18/3/2024). “Jadi tahun ini kami menyiapkan tambahan sekitar Rp 45 triliun,” lanjutnya.

Ia mengatakan, pihaknya memperkirakan terjadi kenaikan nilai tukar mata uang sebesar 26 persen dibandingkan tahun lalu. Hal ini sesuai dengan alokasi kas yang disiapkan. Mentransfer uang

Grandi mengatakan masyarakat sudah bisa mentransfer uang sejak awal Ramadhan. Cabang BSI adalah cara untuk melakukannya.

“Jika ada nasabah dan masyarakat yang ingin menukarkan uang dalam jumlah kecil bisa dilakukan di kantor kami,” ujarnya.

Selain cabang, perusahaan berkode saham BRIS ini juga menyiapkan mobile ATM. Namun dibatasi pada nilai Rp 50.000 dan Rp 100.000.

 

Grandis berharap masyarakat bisa menukarkan uang dengan bijak pada Idul Fitri 2024. Artinya, jangan berlebihan.

Ia juga ingin masyarakat tidak menukarkan uangnya dengan BSI untuk kemudian dipindahtangankan ke pihak lain.

“Soal pengiriman uang, tentu saja pengiriman uang adalah hal biasa. Kami tidak berharap nasabah melakukan transfer berlebihan ke luar dan melakukan transfer ulang,” ujarnya.

“Jadi kita berharap penukaran ini dilakukan secara normal, tidak ada maksud apa-apa (berlebihan), pastikan uangnya ada, cukup untuk menukarkan nilai kecil, tolong jangan melakukan penukaran berlebihan,” lanjut Grandis.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D