dianrakyat.co.id, JAKARTA – Menteri Perumahan Rakyat (PKP), Maruarar Sirayat meminta tambahan anggaran sebesar Rp48,4 juta. Jumlah tersebut dirancang untuk mendukung program 3 juta rumah.
Menteri Ara mengatakan, seperti diketahui, anggaran yang tersedia pada tahun 2025 saat ini sekitar Rp5,1 juta. Padahal, dana yang dibutuhkan untuk membangun rumah sebesar Rp53,6 juta.
“Saat ini total anggaran yang tersedia pada tahun 2025 hanya sebesar Rp5,1 juta. Saat ini berdasarkan usulan Satgas Perumahan, kebutuhan pembangunan gedung sebesar Rp53,6 juta sehingga diperlukan tambahan anggaran sebesar Rp48,4 juta. kata Sirayat usai berkunjung Kementerian Keuangan pada Sabtu (16/1/2024).
“Kami mengharapkan dukungan dari bagian keuangan dalam anggaran bagian PKP,” imbuhnya.
Ia mengatakan, Kementerian PKP juga akan mengumumkan program keuangan yang mudah diakses masyarakat. Dalam konteks ini, kami akan terus meningkatkan kerja sama dengan berbagai bank pemberi bantuan perumahan, sehingga target dan jumlah rumah yang dibiayai bisa lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Ia juga mengusulkan peningkatan target dan perubahan di bidang bantuan perumahan. Hal ini diperlukan agar pembiayaan perumahan tidak bergantung pada anggaran APBN tetapi juga bergantung pada pembiayaan dari perbankan.
“Kami mengharapkan 220.000 hingga 800.000 rumah bantuan akhir, selain itu kami juga menggalakkan pembiayaan FLPP dan SBUM KPR serta menaikkan suku bunga APBN dan Bank dari 75:50 menjadi 50:50. bisa mendapatkan rumah subsidi,” tegasnya dari Menteri Ara.
Menteri Keuangan Suhasil Nazara menyatakan siap mendukung program 3 juta rumah. Hal ini sangat penting karena sektor properti dapat membuka jalur investasi dan merangsang beroperasinya pabrik serta memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat.
“Kami memberikan dukungan terhadap program departemen PKP,” ujarnya.
Namun Suhasil belum bisa memutuskan tambahan anggaran untuk bidang PKP. Kementerian Keuangan masih memerlukan koordinasi lebih lanjut.
Namun kami akan lebih berkoordinasi sesuai kebutuhan anggaran, kata Suhasil.
Turut hadir dalam latihan ini Direktur Jenderal Bangunan Ivan Suprijanto, Sekretaris Dirjen Bangunan IR. Hidayat, Direktur KPBU Hario Bekti, Direktur SSPP Edward Abdurrahman, Dirjen Kekayaan Negara Ronald Silaban, Dirjen Anggaran Isa Ratchamatravata, Dirjen Manajemen Keuangan dan Risiko Suminto dan Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu.