dianrakyat.co.id Jakarta Produser MD Pictures Manoj Punjabi berbagi cerita di balik layar Ipar is Maut. Ia mengaku Hanung Bramantio menjadi pilihan pertama untuk mengarahkan film tersebut.
Setelah mendapatkan hak atas film Death in Law dan mengerjakan naskahnya, Manoj Punjabi menawarkan proyek tersebut kepada Hanung Bramantyo. Sutradara film tersebut, Ayat-ayat Sinta mengaku tertarik.
“Pilihan pertama pasti Mas Hanung. Ketika saya mendapatkannya, saya sudah tahu siapa yang saya inginkan. Saya berbicara, dan Hanung langsung berkata, “Saya tertarik!” Bagus. Jika dia mengatakan sebelumnya bahwa dia secara alami tertarik, saya juga tidak akan tertarik. Saya akan melakukan yang terbaik,” kata Manoj Punjabi.
Ia mengenang kolaborasinya dengan Hanung Bramantyo kerap membuahkan kesuksesan box office yang serius. Misalnya saja “Puisi Cinta”, “Surga yang Tak Boleh Dilewatkan” dan Rudy Habibie yang fenomenal.
Dalam wawancara dengan Showbiz dianrakyat.co.id di Jakarta Selatan, Jumat (24 Mei 2024), Manoj Punjabi mengaku senang bisa kembali bergenre drama bersama Hanung Bramantyo. Ia berharap Svigersøn dapat menarik perhatian publik.
“Gue pacaran sama Hanung sejak Poems of Love, Skies That Don’t Wait karya Rudy Habibie. Sekarang kita balik lagi ke genre drama, aku merasa sangat puas. Jenis drama yang ada unsur religinya.” karakternya kuat, akunya.
Setelah itu, Manoj Punjabi membagikan novelnya tentang penyuntingan naskah. Untuk mencapai jumlah drama yang tepat dan karakter yang kuat, naskah direvisi sebanyak 27 kali dalam waktu sekitar enam bulan. Proses intensif.
“Naskahnya sudah mencapai draft 17. Setelah itu kita ke Hanung. Dia tidak mengembalikannya kepada saya sampai draft ke-23 atau ke-24. Akhirnya di draft ke 27 sudah final. Jadi ini bukan lelucon. “Biasanya butuh waktu minimal satu tahun untuk mengerjakan naskah hingga draft ke-27,” lanjut Manoj Punjabi.
“(Kalau Kakak Ipar – Kematian) bisa selesai dalam 6 bulan, prosesnya intens banget. Hanung dan aku memiliki chemistry yang kuat. Kebisingan dari depan (ini normal), dari belakang kami mendapat hasil yang benar. “Setelah beberapa tahun kembali bersama Hanung, saya sangat senang,” tutupnya.
Manoj Punjabi merenungkan berbagai aspek Son in Law is Death menjelang perilisannya di bioskop pada 13 Juni 2024, mulai dari desain suara hingga lagu tema. Untuk pembuatan soundtracknya, ia berkolaborasi dengan dua penyanyi hits yaitu Melly Goeslo dan Jovi Widianto.
Dilihat dari susunan pemainnya, ini bukan main-main. Menantu – Kematian berdasarkan kisah nyata Elisafaa yang dibintangi oleh Deva Mahenra, Michelle Ziudit, Davina Karamoy dan aktris pemenang 2 Piala Citra Dewi Irawan.