0 0
Read Time:2 Minute, 35 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Google baru-baru ini merilis pembaruan baru untuk toko aplikasi Play Store. Pembaruan ini memungkinkan pengguna mengunduh dua aplikasi secara bersamaan.

Meski bukan pembaruan besar, namun telah diterima dengan baik oleh pengguna. Karena sebelumnya Google Play Store memperbolehkan pengguna mengunduh aplikasi Android satu kali saja. Hal ini dianggap rumit dan memakan banyak waktu.

Menurut laporan Otoritas Android pada Senin (30/4/2024), fitur tersebut akan diluncurkan secara bertahap ke semua perangkat Android yang menjalankan Google Mobile Services (GMS).

Harap dicatat bahwa perangkat menjalankan sistem Android versi terbaru dan Google Play Store.

Berdasarkan banyak pengujian, fitur ini mungkin berfungsi pada beberapa model ponsel cerdas, seperti Pixel dan Samsung. Jadi kemungkinan besar fitur ini juga akan mendukung lebih banyak model ponsel Android. 

Namun, Google tidak menawarkan opsi tambahan seperti mengizinkan Anda mengunduh banyak aplikasi sekaligus. Menurut laporan tersebut, Google tidak mendukung kemampuan mengunduh pembaruan sekaligus untuk aplikasi yang ada. 

Sementara itu, Google dilaporkan akan meluncurkan fitur baru di Android yang dapat mengkarantina aplikasi yang ditandai berbahaya.

Menurut laporan Otoritas Android, seperti dikutip dari ZDNET, Senin (22/4/2024), fitur karantina aplikasi pertama kali ditemukan di Android 14 QPR2 beta 1 pada November 2023. .

Ini menunjukkan bahwa Google mulai menguji fitur tersebut di Android 14 beta, dan kemudian perusahaan berencana untuk meluncurkannya ke Android 15 atau lebih baru. Sesuai laporan terbaru, Google telah menarik pengembangan fitur aplikasi yang dikarantina.

Oleh karena itu, menurut laporan tersebut, Google kemungkinan tidak akan memperkenalkan fitur ini di Android 15. Kemungkinan besar fitur ini hanya akan diluncurkan di Android 16 atau lebih baru. 

Sekadar informasi, karantina aplikasi Android merupakan cara kesejahteraan digital Google untuk mencegah pengguna menggunakan aplikasi yang dianggap berbahaya dan dapat menyebarkan malware.

Setelahnya, aplikasi yang dikarantina akan tetap muncul di layar beranda, termasuk di menu Pengaturan di perangkat Android. Namun, beberapa aspek atau fitur aplikasi akan dinonaktifkan.

Sekadar informasi, fitur karantina akan menyembunyikan jendela, layar, dan notifikasi, serta menghentikan aktivitas atau proses apa pun dari aplikasi. 

Diklarifikasi juga bahwa aplikasi lain tidak dapat memberikan layanan kepada aplikasi yang dikarantina. Aplikasi yang dikarantina tidak dapat mengakses data dari sistem atau aplikasi lainnya.

Dalam pengujian yang dilakukan oleh Android Authority, mereka mengatakan bahwa API yang digunakan untuk mengkarantina aplikasi sama dengan API yang digunakan untuk menangguhkan aplikasi, namun dengan pengaturan tambahan yang dilewati.

Karantina aplikasi juga memerlukan izin QUARANTINE_APPS. Hanya aplikasi dan layanan tertentu seperti Google Play Protect yang boleh mengkarantina aplikasi berbahaya.

Selain itu, ketika ada upaya untuk menjalankan aplikasi yang dikarantina, pemberitahuan akan muncul yang memberi tahu pengguna bahwa aplikasi tersebut dikarantina dan alasan mengapa aplikasi tersebut dikarantina.

Banyaknya aplikasi berbahaya yang dapat diinstal pada perangkat Android tentu menjadi kekhawatiran bagi pengguna. Jadi fitur karantina akan menjadi tambahan yang berguna.

Selain karantina aplikasi, Google juga akan menghadirkan fitur kesehatan baterai di Android 15. Sebelumnya fitur ini hanya tersedia di iPhone.

Menurut pejabat Android, Android 15 dikatakan memberikan informasi kesehatan baterai yang dapat diakses pengguna. Nantinya, fitur ini akan menunjukkan perkiraan persentase kapasitas baterai ponsel saat ini dibandingkan saat masih baru.

Fitur kesehatan baterai ini akan memberi pengguna gambaran yang jelas tentang masa pakai baterai ponsel Android mereka.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D