0 0
Read Time:2 Minute, 56 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat. Rupee terdepresiasi setelah pernyataan keras dari Federal Reserve AS.

Pada perdagangan Jumat pagi dini hari, rupee melemah 41 poin atau 0,25 persen menjadi Rp 16.471 per dolar AS dibandingkan penutupan sebelumnya sebesar 16.430 per dolar AS.  Rupee diperkirakan akan kembali melemah terhadap dolar AS yang sudah pulih setelah pernyataan juru bicara Fed Minneapolis Kashkari, kata analis mata uang Lukman Leong, dilansir Antara, Jumat (21/06/2024). 

Kashkari, juru bicara The Fed Minneapolis, mengatakan Amerika Serikat membutuhkan waktu lama atau 2 tahun agar inflasi bisa kembali ke level 2 persen. Pernyataan ini meminimalkan kemungkinan penurunan suku bunga AS pada tahun 2024.

Kalau rupee melemah, sulit, kata Luqman, meski pertumbuhan ekonomi dalam negeri masih berkisar 5 persen, namun secara umum permintaannya lemah, penjualan ritel dan mobil masih turun misalnya.

Diperkirakan rupiah akan berfluktuasi antara Rp16.400 per dolar AS hingga Rp16.550 per dolar AS. Stabilitas nilai tukar rupee

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga sesuai dengan langkah kebijakan Bank Indonesia.

Stabilitas nilai tukar rupiah ke depan akan didukung oleh aliran masuk modal asing, produktivitas yang baik, inflasi yang rendah dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut.

“Nilai tukar rupiah diperkirakan akan bergerak stabil ke depan, sejalan dengan komitmen Bank Indonesia yang terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah,” kata Perry saat mengumumkan hasil pertemuan di Kantor Pemerintah pada Juni 2024 di Jakarta. Kamis (20.06).

BI terus membenahi seluruh instrumen keuangan, termasuk meningkatkan akses pasar valas dan memperkuat strategi keuangan yang pro pasar melalui penyempurnaan Surat Berharga Rupiah BI (SRBI), Surat Berharga Valuta Asing BI (SVBI) dan Sukuk Devisa BI (SUVBI). .

Bank Indonesia juga memperkuat kerja sama dengan pemerintah, perbankan, dan dunia usaha untuk mendukung pelaksanaan Fasilitas Devisa (DHE SDA) sesuai Instruksi Pemerintah (GR) Nomor 36 Tahun 2023.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Presiden Bank Indonesia Perry Warjiyo untuk melaporkan nilai tukar rupiah terhadap pelemahan dolar AS.

Menurut dia, nilai tukar rupee dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu fundamental dan sentimen jangka pendek. Secara fundamental, Perry meyakini rupee seharusnya menguat.

Hal ini karena banyak indikator positif seperti inflasi yang rendah, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pertumbuhan kredit yang baik dan hasil investasi mempengaruhi perekonomian negara saat ini.

Namun, Perry yakin rupee berfluktuasi karena alasan teknis jangka pendek. Mulai dari konflik geopolitik di Timur Tengah hingga misteri kenaikan suku bunga yang dilakukan bank sentral AS, Federal Reserve.

“Misalnya pada bulan Mei, ketegangan geopolitik muncul di Timur Tengah. Begitu pula di saat yang sama dengan Fed Funds rate yang diperkirakan turun hingga tiga digit, sepertinya tidak terjadi, paling banter hanya terjadi satu kali pada akhir tahun ini, ujarnya. ungkapnya, Kamis (20/06/2024).

 

Menanggapi kebijakan moneter The Fed yang tidak berkelanjutan, BI menaikkan suku bunga. Perry mengatakan, hal ini membantu menurunkan nilai tukar rupiah yang sempat mencapai Rp 16.600 per dolar AS menjadi Rp 15.900.

Perry pun tak memungkiri, rupiah yang saat ini sedang menguat kembali melemah hingga mencapai 16.400 aryi per dolar AS, imbas dari tindakan The Fed.

“Faktor dunianya masih federal funds rate. Kami masih bertanya-tanya berapa besar penurunannya di akhir tahun. Perkiraan kami, sampai akhir tahun, itu tidak akan terjadi,” tutur Perry.

Namun suku bunga obligasi pemerintah AS juga mengalami kenaikan, yang kemarin hanya 4,5 persen, dan kini naik menjadi 6 persen karena digunakan untuk membiayai utang di Amerika. Begitu pula dengan Bank Sentral Eropa yang mulai menurunkan suku bunga yang menjadi penyebab sentimen global. “Efeknya menurunkan nilai tukar,” jelasnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D