0 0
Read Time:1 Minute, 11 Second

BERLIN – Menentukan hewan terakhir yang bisa hidup di Bumi merupakan pertanyaan yang sulit dan spekulatif karena bergantung pada banyak faktor yang tidak diketahui.

Namun, berdasarkan pemahaman kita saat ini mengenai biologi dan peristiwa kepunahan massal, muncul beberapa kandidat yang mungkin.

Juga dikenal sebagai “beruang air”, makhluk mikroskopis ini dikenal karena ketahanannya yang luar biasa terhadap kondisi ekstrem. Mereka dapat bertahan hidup pada suhu yang sangat panas dan dingin, paparan radiasi yang tinggi, dan dehidrasi yang berkepanjangan.

Kemampuan mereka untuk memasuki keadaan kriptobiotik, dimana metabolisme mereka hampir berhenti, memungkinkan mereka bertahan selama bertahun-tahun tanpa makanan atau air.

Cacing nematoda: Hewan kecil ini juga sangat kuat dan dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk tanah, air tawar, dan air laut. Mereka mampu bertahan hidup dalam kondisi yang keras seperti radiasi tinggi, suhu ekstrem, dan kekurangan makanan.

Kecoa: Serangga ini dikenal karena kemampuannya beradaptasi dan bertahan hidup di lingkungan yang keras. Mereka adalah omnivora dan dapat hidup dengan berbagai macam makanan. Kecoa juga tahan terhadap radiasi dan dikenal mampu bertahan hidup dalam peristiwa nuklir.

Perlu dicatat bahwa ini hanyalah beberapa contoh dan banyak hewan lain yang mungkin memiliki peluang untuk bertahan hidup di masa depan.

Bagaimanapun juga, hewan terakhir yang bertahan hidup di bumi mungkin adalah hewan yang paling mampu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan paling tidak rentan terhadap ancaman seperti kepunahan massal.

Selain faktor biologis, kejadian acak juga dapat berperan penting dalam menentukan hewan mana yang bertahan hidup terakhir.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D