0 0
Read Time:3 Minute, 7 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA — Longsoran jalan Tol Bogor–Ciawi–Sukabumi (Bocimi) semakin parah dan membuat seluruh ruas jalan Sukabumi tergerus. Hal ini menyebabkan seksi II Bocimi Cigombong-Parung Kuda ditutup total.

Wakil Ketua Komisi V DPR Muhammad Iqbal khawatir dengan ambruknya tol tersebut. Apalagi, hal itu terjadi di tengah situasi mudik menjelang Idul Fitri 1445 H. Ia menilai perbaikan harus dilakukan secepatnya.

“Pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR harus segera melakukan antisipasi dan perbaikan agar jalan tol tersebut segera dapat dilalui mobil,” kata Iqbal dalam keterangannya, Sabtu (6/04/2024).

Selain itu, menekankan pentingnya aspek keselamatan dalam pengambilan keputusan terkait penutupan Tol Bocimi. Termasuk jika ada keputusan jalan tersebut masih mobil.

Pada pelaksanaan mudik tahun ini, ia mendorong sinergi antara Kementerian PUPR, operator, kepolisian, dan Kementerian Perhubungan. Terutama dalam menjamin kelancaran arus mudik dan keselamatan pengguna jalan tol.

“Kami berharap ada koordinasi yang terkoordinasi antara Kementerian PUPR, operator, kepolisian, dan Kementerian Perhubungan agar masyarakat nyaman mudik Lebaran,” kata Iqbal.

Cuaca buruk pada masa peralihan musim ditengarai menjadi penyebab utama ambruknya Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) pada Rabu lalu. Hujan yang sering terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat menjadi pemicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. 

Tol Bocimi merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang rawan terhadap bencana tanah longsor. Tol Bocimi dibangun di atas perbukitan dengan kemiringan berbeda-beda, mulai landai hingga terjal. Berdasarkan peta prakiraan Gerakan Tanah bulan April 2024, lokasi tersebut termasuk dalam wilayah potensi pergerakan tanah sedang-tinggi.

Perubahan tanah yang sangat lebat dan kemiringan tanah yang sangat curam menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi dan cukup lama dapat memicu terjadinya bencana. 

Penutupan Tol Cigombong-Parung Kuda membuat masyarakat Jakarta harus keluar dari Cigombong dan mengambil jalur kereta bawah tanah. Waktu tempuh pascabencana di Sukabumi-Bogor Jawa Barat kini rata-rata enam jam.

Dari hasil laporan, rata-rata pemudik dari Sukabumi ke Bogor atau sebaliknya menghabiskan waktu perjalanan hingga enam jam. Hal itu terjadi sejak tumbangnya Tol Parungkuda, kemacetan mobil terjadi mulai pukul 08.00 WIB hingga 23.00 WIB, kata Sukabumi. Diluncurkan di Kepala Satuan Lalu Lintas Polri AKP Fiekry Adi di Sukabumi, Sabtu (6/4/2024).

Biasanya dari Sukabumi ke Bogor hanya membutuhkan waktu 1,5 hingga 2 jam jika melalui pintu keluar Tol Parungkuda, namun karena Tol Parungkuda ditutup akibat longsor maka harus menggunakan jalan utara Sukabumi.

Menurut Fiekry, lamanya waktu tempuh tersebut disebabkan meningkatnya volume kendaraan di jalan utama pulang pergi (no tol) Kabupaten Sukabumi pasca penutupan sementara Tol Parungkuda akibat longsor. Pada dasarnya, dengan ditutupnya jalan ini, Tol Bocimi hanya bisa melayani perjalanan dari arah Ciawi Cigombong Bogor.

Kendaraan roda empat atau lebih yang seharusnya bisa melewati Tol Bocimi mulai dari Gerbang Tol Ciawi hingga Gerbang Tol Parungkuda, namun pascabencana hanya sampai di Cigombong dan berdampak pada kepadatan volume kendaraan di ruas jalan utara Sukabumi. Kabupaten yang merupakan jalan penghubung antara Sukabumi-Bogor.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kemacetan panjang, kendaraan dari arah Bogor atau pintu Tol Cigombong menuju Sukabumi dialihkan sebagian ke jalur alternatif Tenjoayu Cicurug.

Selain itu, jika volume mobil memang padat, rombongan kemungkinan besar akan mengambil jalan satu arah atau satu arah dari arah timur sekaligus memperbaiki kondisi lalu lintas di sekitar Alun-Alun Cicurug.

“Puncak mudik di Sukabumi sudah mulai terjadi. Selain Sabtu, puncak mudik kemungkinan besar terjadi pada Minggu (7/4/2024) dan lebih banyak mobil yang menuju Sukabumi dibandingkan berangkat,” ujarnya.

Sementara itu, warga Kecamatan Cibeureum, NP Kota Sukabumi mengaku meninggalkan Sukabumi pada pukul 13.00 WIB, namun tiba di Bogor atau tepatnya di Gerbang Tol Cigombong pada pukul 19.00 WIB.

Arus kendaraan sempat terhambat di beberapa titik seperti Alun-Alun Cibadak, Parungkuda, dan Cicurug. Namun yang terparah terjadi di Desa Benda, Kecamatan Cicurug, yang merupakan wilayah perbatasan dengan Bogor, lalu lintas tidak bergerak hingga satu jam.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D