0 0
Read Time:2 Minute, 1 Second

JAKARTA – Makanan yang kita konsumsi sehari-hari seringkali menyisakan sampah yang akhirnya menumpuk, sehingga menjadikan Indonesia sebagai salah satu penghasil sampah makanan terbesar di dunia.

Setidaknya, Indonesia menghasilkan 20,93 juta ton sampah makanan setiap tahunnya. Berdasarkan data Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), sampah makanan juga akan merugikan negara sebesar Rp 213 miliar mulai tahun 2022 dan seterusnya. Simak info selengkapnya, yuk!

Timbulan sampah makanan sebagian besar berasal dari restoran, industri makanan, sektor perhotelan, dan terutama sampah makanan rumah tangga atau rumah tangga.

Dalam rangka memperingati Hari Gastronomi Berkelanjutan 2024, masyarakat Indonesia diajak untuk lebih mengelola sampah makanan rumah tangganya. Daripada membuangnya ke tempat sampah, Anda bisa melakukannya dengan cara lain, seperti membuat lubang biopori di setiap rumah.

“Kita memang perlu bersinergi dengan komunitas lain, terutama komunitas lingkungan untuk mengatasi sampah. Jadi bioporinya sekarang sudah ada dan disitulah ecoenzymenya. Begitu juga dengan sisa makanan. Bisa didaur ulang, bisa dijadikan pupuk. bahannya, malah dimakan lagi,” kata Ketua Komunitas Gastronomi Indonesia Ria Mosiwan kepada media di Jakarta, Selasa, 18 Juni 2024. Dikatakannya pada acara diskusi “Gastronomi Indonesia itu bijaksana dan berkelanjutan”.

Jumlah sisa makanan di rumah juga harus diperhatikan oleh individu. Sangat disarankan bagi para ibu rumah tangga untuk menyiapkan makanan yang dijamin selesai pada hari itu juga, agar tidak meninggalkan sisa untuk keesokan harinya.

Selain itu, menyiapkan makanan sendiri di rumah juga dapat mengurangi jumlah sisa makanan dibandingkan membeli dari luar atau online. Pasalnya, makanan yang dibeli di luar menimbulkan sampah dari kemasan plastik, kotak makanan, bahkan kendaraan kurir yang mengantarkannya.

“Di rumah usahakan hari itu makan makanan siap saji. Misalnya makanan di rumah terbuang sia-sia kalau dimasak sendiri, dibandingkan belanja di luar, apalagi belanja online,” jelas Riya.

Komunitas Gastronomi Indonesia (IGC) meluncurkan masakan Indonesia yang cerdas dan berkelanjutan dalam rangka Hari Gastronomi Berkelanjutan 2024. Gastronomi berkelanjutan merupakan pendekatan pengolahan dan penyajian pangan yang mengutamakan dan mengedepankan penggunaan bahan pangan ramah lingkungan, sehingga mendukung kesejahteraan petani lokal. dan mendukung keanekaragaman hayati.

Hal ini termasuk memilih bahan makanan yang diproduksi secara etis, mengurangi limbah makanan, dan mengatasi dampak karbon mulai dari produksi hingga konsumsi. Mengintegrasikan konsep ini ke dalam budaya kuliner Indonesia menjadi dasar untuk mencapai berbagai tujuan ketahanan dan kedaulatan pangan. Menanggapi kasus KDRT yang dialami Kat Antan Nabila, Pandawara Group: Permintaan Maaf kepada Seluruh Komunitas Pandawara Group memposting foto suami Kit Antan Nabila, Armor Toreador, dan satu lagi berisi permintaan maaf atas kejadian KDRT mantan atlet anggar dianrakyat.co.id. co.id 14 Agustus 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D