0 0
Read Time:1 Minute, 4 Second

JAKARTA – Akibat serangan ransomware di Pusat Data Nasional (PDN), sejumlah layanan/aplikasi Camandcdbdrastis menjadi tidak berguna. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga meminta maaf atas ketidaknyamanan ini.

Plt Kepala Badan Humas dan Komunikasi (BKHM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membenarkan banyak aktivitas masyarakat yang terganggu.

Baca Juga: Tebusan Ransomware Pusat Data Nasional Rp 131 Miliar, Pemerintah Tolak Bayar

Ia mengatakan, banyak sumber daya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang hancur. Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE), Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Mata Kuliah Akademik, dan pendaftaran Layanan Tatap Muka Online (LTMD) melalui Unit Layanan Terpadu (ULT) Zoom saat ini belum tersedia.

Terkait kendala teknis yang terjadi pada layanan Pusat Data Nasional (PDN) 2 Kementerian Komunikasi dan Informatika sejak 20 Juni 2024 hingga saat ini, terdapat 49 domain layanan/aplikasi Kemendikbudristek bidang pendidikan dan kebudayaan yang terdampak. Dan masyarakat tidak bisa mengaksesnya,” kata Ing saat dihubungi, Rabu (26/6/2024).

Baca Juga: Website Resmi IKN Tak Bisa Akses, Terkena Pemblokiran PDN

“Kemendikbud mohon maaf atas gangguan dan gangguan tersebut,” kata Onang mewakili Kemdikbud.

Ing menjelaskan, Kemendikbud selaku pengelola Pusat Data Nasional (PDN) 2 terus menjalin kerja sama yang kuat dengan Kominfo agar layanan bisa cepat pulih.

Terkait hal itu, kata dia, sudah banyak layanan atau aplikasi Kemendikbudristek yang bisa digunakan masyarakat.

Baca Juga: Bagaimana Serangan Ransomware Dapat Mempengaruhi Keamanan Pemerintah?

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D