0 0
Read Time:1 Minute, 32 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA – Pemerintah melarang produsen susu bubuk memberikan diskon atau potongan harga kepada konsumen melalui iklan. Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2023 pelaksana Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

Sesuai rekomendasi WHO, kebijakan ini merupakan langkah penting untuk mendukung program pemberian ASI eksklusif pada enam bulan pertama kehidupan anak, kata Pengawas Kebijakan Kesehatan FKM Universitas Airlangga Dr. Pemberian ASI eksklusif pada enam bulan pertama sangat penting bagi tumbuh kembang bayi Anda

Kebijakan ini memiliki landasan yang kuat dari sudut pandang kesehatan masyarakat. Dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Sabtu 8 Oktober 2024, Erna menjelaskan, pemberian ASI memiliki manfaat jangka panjang bagi bayi dan ibu serta dapat mencegah berbagai penyakit.

Erna menjelaskan, salah satu tujuan kebijakan tersebut adalah untuk mengurangi dominasi susu formula di pasaran yang seringkali mempengaruhi keputusan ibu untuk tidak menyusui. Selain itu, produsen susu formula bayi mempunyai anggaran pemasaran yang besar, sehingga menimbulkan persepsi bahwa susu formula bayi merupakan alternatif yang lebih baik dibandingkan ASI. Faktanya, ASI adalah yang terbaik untuk bayi

Menurut Erna, larangan tersebut sejalan dengan upaya global untuk memperkuat regulasi pemasaran produk pengganti ASI. WHO telah menerbitkan peraturan internasional mengenai pemasaran pengganti ASI, yang melarang promosi semua jenis produk ASI, termasuk susu formula.

“Indonesia telah mengambil langkah yang tepat dengan mengambil kebijakan ini. Namun, masih ada tantangan dalam implementasinya, kata Erna.

Ia menyoroti tantangan pemantauan dan implementasi kebijakan. Menurut dia, produsen susu bubuk juga bisa mencari cara lain untuk mempromosikan produknya secara tidak langsung, seperti melalui influencer atau platform digital. “Jadi pengawasannya perlu diperkuat. Ia mengatakan, pemerintah harus siap menghadapi kemungkinan pelanggaran kebijakan tersebut.

Sebagai solusinya, Erna merekomendasikan program-program yang mendukung pemberian ASI Misalnya, memberikan informasi rinci mengenai menyusui dan manfaat menyusui di tempat kerja dan di masyarakat.

Masyarakat perlu didorong untuk menciptakan lingkungan yang mendukung ibu menyusui, yang hanya akan meningkatkan angka menyusui, kata Erna.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D