0 0
Read Time:1 Minute, 58 Second

Yogyakarta, dianrakyat.co.id – Sekelompok mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) tengah mengkaji kemungkinan penggabungan ekstrak biji salak Pondoha dan kulit jeruk bali sebagai alternatif pengobatan herbal bagi penderita kanker serviks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan metode baru yang ramah lingkungan dan memiliki efek samping minimal dalam pengobatan penyakit kanker.

Aditya Latiful Aziz, ketua tim peneliti, menjelaskan, selama ini kanker serviks biasanya hanya ditangani dengan kemoterapi, terapi radiasi, atau pembedahan. “Kami berharap penelitian ini dapat membuka pintu bagi pengobatan alternatif yang lebih alami dengan bahan-bahan yang tidak hanya aman tetapi juga lebih baik bagi tubuh pasien,” kata Aditya, dilansir Antara, Jumat, 13 September 2024.

Aditya menjelaskan alasan pemilihan biji salak Pondo dan kulit jeruk bali sebagai bahan penelitian. Biji Salak Pondoh diketahui mengandung beberapa senyawa penting seperti polifenol, alkaloid dan terpenoid yang memiliki potensi antioksidan. Sementara itu, kulit jeruk pomelo mengandung flavonoid dan likopen yang diyakini memiliki efek sitotoksik terhadap sel kanker.

“Obat herbal diyakini memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan obat modern. Hal ini memberi harapan akan pengobatan yang lebih aman bagi pasien kanker serviks,” tambah Aditya yang kuliah di Departemen Biologi UGM.

Kombinasi ekstrak biji salak Pondo dan kulit jeruk bali, lanjut Aditya, dinilai bisa menjadi terapi alternatif dengan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan metode tradisional. Penelitiannya juga menunjukkan bahwa bagian biji dedak dan kulit jeruk bali mengandung metabolit sekunder yang bermanfaat bagi kanker serviks.

Selain potensinya bagi kesehatan, Aditya juga mencatat produksi dan konsumsi jeruk salak dan jeruk pamelo di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya sehingga bahan-bahan tersebut tidak sulit didapat.

Dalam upaya membuktikan efektivitas kombinasi tersebut, tim peneliti melakukan serangkaian pengujian, mulai dari skrining profil fitokimia, uji in silico hingga uji aktivitas antiinflamasi. Mereka juga melakukan uji sitotoksisitas dan antiproliferasi menggunakan uji MTT, serta uji penghambatan migrasi sel HeLa dan uji apoptosis.

Hasil penelitian selama empat bulan menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak biji salak Pondo dan kulit jeruk pomelo mampu menghambat peradangan, mencegah migrasi sel HeLa, dan menginduksi apoptosis pada sel kanker serviks.

“Kombinasi ekstrak ini menunjukkan hasil yang menjanjikan sebagai alternatif terapi kanker serviks dengan menggunakan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia,” pungkas Aditya. 10 Negara dengan Jumlah Pasien Kanker Tertinggi, Hasil Tak Terduga! Dengan lebih dari 100 jenis kanker yang menyerang jaringan dan organ berbeda, prevalensinya bervariasi dari satu negara ke negara lain karena faktor seperti genetika dan gaya hidup. dianrakyat.co.id.co.id 28 Desember 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D