dianrakyat.co.id, JAKARTA — Klinik Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sukses tampil dalam Kompetisi Sains Terpadu Pendidikan Agama Islam (KOSPI), sebuah inisiatif baru dalam bidang kompetisi pendidikan. KOSPI, singkatan dari Kompetisi Sains dan Pendidikan Islam, merupakan kompetisi ilmiah berdasarkan prinsip-prinsip agama Islam, yang merupakan langkah awal untuk pengembangan kompetisi serupa di masa depan.
“Alasan utama yang melatarbelakangi berdirinya KOSPI adalah keinginan untuk memberikan kesetaraan dalam bidang kompetisi, mengingat sebelum menyelenggarakan KOMPI atau Kompetisi Matematika dan Pendidikan Islam.” ujar Tri Jumsari Hamami, S.Com. selaku CEO KOSPI.
Lomba KOSPI yang dilaksanakan pada Minggu (17/3/2024) secara daring melalui platform Zoom ini diikuti oleh 1032 peserta dari berbagai jenjang sekolah, mulai dari siswa kelas 3-4 SD hingga kelas 7-9 remaja. SMA Meski tergolong kompetisi baru, Klinik Pendidikan MIPA tetap mengeluarkan biaya semaksimal mungkin untuk menyelenggarakan KOSPI.
Soal KOSPI dirancang dengan mempertimbangkan aspek pendidikan agama Islam, ilmu pengetahuan dan integrasi keduanya. “Program olimpiade kami gunakan untuk soal-soal sains, sedangkan untuk pendidikan agama Islam, kami fokus pada silabus yang umum digunakan di sekolah. Vega.Oktaviana, S.Si., dari tim Litbang KPM divisi sains.
Hal ini bertujuan untuk memotivasi dan menginspirasi siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dihadapinya.
Ada kriteria penilaian khusus dalam kompetisi KOSPI ini, “Untuk penilaiannya sering kali dipadukan dengan ilmu yang menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an, hadis dan akhlak. Walaupun orang yang tidak menjawab diberikan sebaliknya, analisis ini berkaitan dengan soal-soal di bidang ilmu pengetahuan, integrasi keilmuan dan pendidikan agama Islam, kata Vega.
Banyak pesan dan pemikiran selama mengikuti kompetisi KOSPI, karena kompetisi ini merupakan kompetisi KOSPI yang pertama, Vega mengutarakan pemikirannya mengenai kompetisi KOSPI “Yang paling mengejutkan rencana ini memang dari tahun lalu, tapi alhamdulillah tahun ini bisa terlaksana. . “Ini kompetisi ilmiah tentang Islam yang pertama, apalagi di bulan Ramadhan, waktunya sangat tepat.”
Animo peserta selama pelaksanaan KOSPI memberikan harapan baru bagi penyelenggara di tahun-tahun mendatang, untuk meningkatkan dan menyebarkan partisipasi peserta di Indonesia. Vega juga menyampaikan harapannya kepada KOSPI “Mungkin kompetisi ini akan kita lakukan dua putaran atau semacamnya untuk mengembangkan kompetisi itu sendiri di KOSPI.”