0 0
Read Time:2 Minute, 58 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan terus meningkatkan produksi garam untuk mengurangi ketergantungan impor.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Maritim KPK Kusdiantora mengatakan pada 2023 produksi garam dalam negeri bisa mencapai 2,5 juta ton. Capaian ini melampaui target pemerintah sebesar 1,7 juta ton. “Surplus produksi garam sebanyak 800.000 ton. Tahun 2024 targetnya 2 juta ton, meningkat dari tahun 2023. Kami sekarang sedang dalam proses mencapai panen bulan Desember,” kata Kusdiantora pada konferensi pers di kantor PKC di Jakarta. Selasa (30.07.2024). 

Namun, untuk menjamin swasembada garam, pemerintah harus kembali mengkoordinasikan tindakan untuk membahas ambang batas garam untuk industri dan ambang batas untuk masyarakat.

“Kalau ada standarnya, kita akan lebih mudah mengklasifikasikan ribuan ton dibandingkan 2 juta ton di industri, dan konsumsi beberapa ribu akan kita dukung bersama Kementerian Perdagangan dan Kementerian Koordinator Perekonomian,” jelas Kusdiantora. . 

Selain itu, KKP juga terus melakukan intervensi, salah satunya dengan membangun gudang garam nasional dan melakukan konsolidasi kompleks deposit garam.

“Inovasi ini masuk 45 besar yang ada di dalam negeri,” ujarnya.

Kebijakan swasembada garam tertuang dalam Keputusan Presiden (Perpres) nomor 126 Tahun 2022 tentang percepatan pengembangan garam nasional yang ditandatangani pada 27 Oktober 2022.

 

 

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan tepung terigu dan garam diusulkan masuk dalam lingkaran bahan pangan penting agar terjamin.

“Oleh karena itu, keterkaitan konsumsi tepung terigu dan garam diusulkan berdasarkan pedoman kementerian/lembaga untuk dimasukkan dalam lingkaran bahan pokok penting yang harus dijamin,” kata Sekretaris Utama Bapanas Sarvo Eddy saat pertemuan. setelah Tahunan. Rapat Koordinasi Perencanaan Program Ketahanan Pangan 2025, Senin (29/7/2025).

Sarvo menegaskan, peran Bapanas hanya menjamin ketersediaan terkait Cadangan Pangan Masyarakat (CPP) padahal kedua komoditas tersebut memang akan dicadangkan untuk memenuhi kebutuhan.

“Kami hanya menjamin ketersediaannya, kemudian diikatkan pada cadangan pangan pemerintah, kalau memang perlu dicadangkan, maka akan dicadangkan,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan alasan memasukkan tepung terigu dan garam sebagai bahan utama karena kedua komoditas tersebut sering dikonsumsi masyarakat.

“Itu saja. Jadi tidak perlu, tapi kalau perlu bisa dipesan,” ujarnya.

Saat ini hanya 11 komoditas yang masuk dalam cadangan pangan pemerintah, antara lain beras, bawang merah, cabai, kedelai, jagung, daging unggas, telur unggas, daging ruminansia, gula konsumsi, minyak, dan ikan.

 

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengakui mahalnya harga cabai merah yang berkisar Rp 90.000 hingga Rp 100.000 per kilogram.

Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy pun memberikan solusi jangka pendek dan jangka panjang untuk mengatasi mahalnya harga cabai rawit. Dalam jangka pendek, salah satu caranya adalah dengan mendistribusikan benih kepada masyarakat agar mereka dapat menanam sendiri di pekarangan rumah masing-masing.

“Iya, salah satu penyebab kurangnya produksi, output adalah landing. Makanya saya berpesan kepada rekan-rekan di pemerintahan untuk menanam dan membagikan bibit cabai kepada masyarakat agar bisa ditanam di dalam pot. di halaman, di teras,” kata Sarvo saat rapat usai rapat koordinasi perencanaan Program Ketahanan Pangan 2025, Senin (29/07/2025).

Sarvo mengatakan, penyebab turunnya produksi cabai rawit karena faktor cuaca yang tidak menentu sehingga mempengaruhi waktu panen. Hal ini menyebabkan harga cabai rawit menjadi mahal.

“Karena produksinya rendah. Salah satu faktornya adalah cuaca,” ujarnya.

 

Untuk solusi jangka panjang, Bapanas mengatakan penanaman bisa dilakukan pada musim dingin atau musim dengan menggunakan jaring, artinya tidak mengetahui musim tanam. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan produksi cabai merah.

Sekadar informasi, layar merupakan suatu bangunan yang terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk melindungi dari serangan hama.

“Solusi jangka panjangnya adalah cabai bisa dipanen pada musim gugur atau musimnya. Jadi bukan soal waktu, yang ada jaringannya. Jadi perspektif jangka panjangnya adalah membangun jaringan. sebuah rumah dengan kapasitas yang sedikit lebih besar. “, tutupnya.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D