0 0
Read Time:2 Minute, 43 Second

dianrakyat.co.id Education – Cita-cita masa kecil Rahmat adalah menjadi seorang dokter, didorong oleh keinginannya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di pedesaan yang masih kesulitan para dokter. Meski kesulitan yang dihadapi, Rahmat tetap bercita-cita menjadi seorang dokter.

Rahmat hendak berangkat ke Tiongkok karena mendapat uang untuk berobat, namun terhalang karena wabah COVID-19. Meski tidak mendapat beasiswa kedokteran di China, Rahmat beruntung karena mendapat Beasiswa Mahasiswa Asing Kemenag (MOSMA) dari Kementerian Agama (Kemenag) dan kuliah di Amerika Serikat.

“Tapi saya batalkan perjalanan karena Covid-19 dan China saat itu tempatnya. Untung ada MOSMA Kementerian Agama. Setelah berangkat ke China, saya berkesempatan datang dan belajar di Amerika,” ujarnya. .Rahmat, dikutip situs Kementerian Agama, Jumat 25 Agustus 2023 sambil berlinang air mata.

MOSMA sendiri merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Beasiswa MOSMA ini digunakan dalam bentuk perjalanan fisik yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar negeri.

Program ini berlangsung selama satu semester dengan durasi enam bulan. Melalui program ini, siswa mendapatkan SKS yang dapat ditransfer ke SKS (Satuan Kredit Semester) di sekolahnya. Kisah Kasih Karunia

Tumbuh di pedesaan di selatan provinsi Sulawesi, tepatnya di Dusun Lomban, ia selalu dihadapkan pada permasalahan keuangan. Rahmat merupakan anak bungsu dari 8 bersaudara dari pasangan Ruhaniah dan Muh. Suka sekali. Ibu bekerja sebagai petani dan ibu rumah tangga. Sedangkan ayahnya adalah pensiunan guru agama dan nelayan.

Meski memiliki sedikit uang, hal itu tidak menghalanginya untuk bersekolah karena Rahmat unggul dalam pelajaran. Setelah tamat SMA, Rahmat melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlas Lampoko. Saat bersekolah di pesantren, ia memutuskan menjadi dokter.

Rahmat kemudian didaftarkan pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2018 di Universitas Hasanuddin, Sulawesi Selatan. Namun saat itu ia kurang beruntung karena tidak lolos seleksi studi kedokteran.

Namun, Rahmat mencoba peruntungan dengan mengajukan beasiswa kedokteran di Tiongkok dan lulus. Ia mampu mendapatkan beasiswa belajar kedokteran di China (program MBBS). Sayangnya, terpaksa dibatalkan karena pandemi COVID-19.

Meski menghadapi kesulitan, dukungan keluarga membuat ia terus bertahan. Ia kemudian kuliah di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

Di PTKIN, Rahmat kuliah di program English Tadris. Meski gagal menjadi dokter, ia ingin menjadi guru dan mampu memajukan pendidikan di masyarakatnya. Ia fokus belajar, mempertahankan IPK tinggi, mengikuti klub, dan mengikuti kompetisi.

Selain itu, Rahmat juga menjadi sukarelawan sebagai guru mengaji dan memulai usaha kerajinan tangan untuk menghidupi dirinya secara finansial dan meringankan beban keluarganya.

Setelah mengetahui beasiswa MOSMA, ia mencoba mendapatkannya. Meski persiapannya terbatas, ia mengikuti TOEFL dan wawancara serta mendapat tempat belajar di Amerika Serikat.

Keberhasilannya di sekolah juga dirayakan oleh sekolah dan desa. Namun belakangan, depresi menimpanya akibat kematian ayahnya.

Rahmat bersyukur atas studi di luar negeri yang bisa diterimanya dan berharap program MOSMA dapat memberikan dukungan kepada generasi muda Indonesia di seluruh tanah air, dengan mengatakan bahwa tidak boleh dibatasi oleh sejarah asal usul, bisnis, atau kegagalan masa lalu.

“Kami berterima kasih kepada Gus Men Yaqut Cholil Qoumas, kami berterima kasih kepada Kementerian Agama. Program MOSMA ini luar biasa karena bisa membuka kesempatan mendapatkan beasiswa bagi pemuda lokal seperti saya,” ujarnya. Festival Islam di Belanda, Kementerian Agama membahas isu Penghulu di Era Saat Ini Penghulu berperan penting dalam menciptakan keluarga Indonesia yang baik saat ini. Hal ini terjadi pada Book Talk of the Islands Islamic Festival yang diselenggarakan oleh PC INU.co.id 10 Mei 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D