dianrakyat.co.id, Jakarta – PT Kino Indonesia Tbk (KINO) mencatatkan hasil keuangan positif selama tahun 2023. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan pendapatan dan laba pada tahun 2023, sementara perusahaan mampu menekan biaya.
PT Kino Indonesia Tbk meraup penjualan Rp 4,13 triliun pada 2023, mengutip laporan keuangan yang masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI) tertanggal Minggu (31/3/2024). Penjualan perseroan tumbuh 13,89 persen dari Rp3 pada 2022. , 63 triliun.
Nilai barang terjual meningkat 7,65 persen menjadi Rp2,41 triliun pada tahun 2023 dari Rp2,32 triliun. Namun perseroan mampu meraih peningkatan laba kotor sebesar 31,74 persen menjadi Rp1,72 triliun pada tahun 2023 dari Rp1,30 triliun pada tahun 2022.
Perseroan menurunkan beban pokok penjualan sebesar 15,12 persen menjadi Rp1,16 triliun pada 2023 dari Rp1,37 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Beban umum dan administrasi mengalami penurunan sebesar 51,31 persen menjadi Rp339,15 miliar pada tahun 2023 dari Rp696,59 miliar pada tahun 2022. Perseroan mengalami kerugian selisih kurs pada tahun 2023 sebesar Rp3,3 miliar dibandingkan laba sebelumnya sebesar Rp12,52 miliar.
Perseroan mengumumkan laba sebelum pajak penghasilan sebesar Rp 113,65 miliar pada tahun 2023, dibandingkan sebelumnya rugi Rp 917,09 miliar. Berdasarkan indikator tersebut, Perseroan meraih laba bersih sebesar Rp77,24 miliar pada tahun 2023. Berbeda dengan tahun 2022 yang mencatat kerugian sebesar Rp950,28 miliar. Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp70,46 miliar pada tahun 2023, dibandingkan rugi Rp957,02 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah sebesar Rp51 pada tahun 2023 dibandingkan kerugian sebesar Rp687 pada tahun 2022.
Total modal perseroan tercatat sebesar Rp 4,67 triliun pada tahun 2023 sebesar Rp 1,61 triliun atau meningkat 1,81 persen dari tahun 2022. Liabilitas turun 3,65 persen dari Rp3,14 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp3,02 triliun pada tahun 2023. Aset perseroan turun tipis 0,64 persen menjadi Rp4,64 triliun pada 2023 dari Rp4,67 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Perseroan akan menghimpun dana tunai sebesar Rp 166,45 miliar pada tahun 2023.
Pada penutupan perdagangan Kamis 28 Maret 2024, harga saham KINO stagnan di Rp 1.440 per saham. Saham KINO menguat 10 poin hingga dibuka pada Rp 1.450 per saham. Harga saham KINO berada pada level tertinggi Rp 1.450 dan terendah Rp 1.440 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 16 kali dengan volume perdagangan 262 lembar saham. Transaksi tersebut menelan biaya Rp 37,7 juta.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Kino Indonesia Tbk (KINO) terus mencari peluang untuk melakukan ekspansi. Meski memasuki musim politik tahun ini, Sekretaris PT Kino Indonesia Tbk Klara Alexandra Linanda mengatakan perseroan tetap positif menyambut pesta demokrasi besar tersebut dan optimistis kinerja tahun ini bisa lebih baik dibandingkan tahun lalu.
“Kami selalu mencari peluang untuk melakukan ekspansi. Kami juga menyikapi positif pemilu dan stabilitas politik,” kata Clara dalam tulisannya kepada dianrakyat.co.id, Minggu (14/1/2024).
Selain itu, perseroan optimis dan yakin kinerja tahun ini bisa lebih baik dibandingkan tahun lalu. Sementara itu, perseroan belum mendapat panduan mengenai kinerja tahun ini. Meski demikian, Clara mengatakan perseroan sedang menyusun strategi untuk meningkatkan kinerja keuangan pada 2024.
Hal ini mencakup pengembangan pasar baru, perluasan distribusi, peningkatan efisiensi operasional dan fokus pada inovasi produk.
“Kinerja kami diharapkan meningkat dibandingkan tahun 2023 dengan strategi pemasaran yang lebih agresif, efisiensi operasional yang lebih tinggi, dan adaptasi terhadap tren pasar yang terus berkembang,” tambah Clara.
Saham KINO saat ini sedang dalam tren turun. Saham KINO turun 0,78 persen menjadi ditutup pada level 1.280 pada perdagangan Jumat 12 Januari 2024.
Berdasarkan data RTI, frekuensi perdagangan saham KINO tercatat sebanyak 64 kali. Volume sahamnya sebanyak 40,50 ribu lembar senilai Rp 51,54 juta. Harga saham KINO turun 3,76 persen dalam sepekan. Sedangkan harga saham KINO terkoreksi 16,88 persen dalam setahun terakhir.
Sebelumnya diberitakan, Komisaris PT Kino Indonesia Tbk (KINO) Harry Sanusi mengurangi kepemilikannya di KINO pada 13 Desember 2023.
Harry Sanusi menjual 21.800.000 lembar saham KINO dengan harga Rp 1.400 per saham, mengutip keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Minggu (17/12/2023). Dengan demikian, total penjualan saham sebesar Rp 30,5 miliar.
Keterbukaan informasi BEI dikutip mengatakan, “Tujuan transaksi pelepasan tersebut adalah untuk memperoleh status kepemilikan langsung.”
Setelah penerbitan saham tersebut, Harry Sanusi memiliki 104.475.257 saham KINO atau setara 7,31 persen. Sebelumnya dimiliki 126.275.257 saham atau setara 8,83 persen.
Pada penutupan perdagangan Jumat 15 Desember 2023, saham KINO turun 1,89 persen ke Rp 1.300 per saham. Saham KINO dibuka datar di kisaran Rp 1.325 per saham. Saham KINO mencapai level tertinggi Rp 1.335 dan terendah Rp 1.300 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 102 kali dengan volume perdagangan 912 lembar saham. Transaksi tersebut menelan biaya Rp 119,2 juta.
Sebelumnya, Harry Sanusi menjual saham KINO pada 30 November 2023. Ketua Komisi Kino Indonesia Harri Sanusi menjual 27.357.143 saham KINO dengan harga Rp 1.400 per saham. Total nilai penjualan saham KINO sebesar Rp 38,3 miliar.
Harry Sanusi menulis, “Tujuan dari operasi keberagaman adalah status kepemilikan langsung.”
Dengan penjualan saham tersebut, Harry memiliki 126.275.257 lembar saham KINO atau 8.883 persen dari sebelumnya 153.632.400 lembar saham KINO atau setara 10,75 persen.
Sebelumnya, PT Kino Indonesia Tbk (KINO) mencatatkan kinerja keuangan positif hingga akhir kuartal III 2023. Perusahaan mencatatkan peningkatan penjualan dan laba bersih.
Penjualan Kino Indonesia mencapai Rp2,94 triliun, naik 3,99 persen dari Rp2,83 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Nilai barang terjual turun 1,4 persen menjadi Rp1,73 triliun pada kuartal III 2023, dari Rp1,76 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Dengan demikian, hingga akhir September 2023 total laba tercatat sebesar Rp 1,21 triliun. Laba kotor perseroan sebesar Rp1,07 triliun, naik 12,99 persen year-on-year.
Perseroan mencatat beban penjualan turun menjadi Rp779,74 miliar pada kuartal III 2023 dari Rp943,43 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Beban umum dan administrasi turun menjadi Rp 241,33 miliar pada akhir kuartal III 2023. Hingga triwulan III 2022, beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp 291,69 miliar.
Perseroan menaikkan beban bunga dari Rp124,01 miliar menjadi Rp129,35 miliar. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, perseroan meraup kerugian Rp4,3 miliar dan untung Rp10,26 miliar dari penjualan aset tetap. Perseroan mencatatkan peningkatan pendapatan bunga menjadi Rp 2,03 miliar pada akhir kuartal III 2023 dari Rp 1,19 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
PT Kino Indonesia Tbk membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp58,22 miliar pada akhir kuartal III 2023, dibandingkan rugi Rp250,22 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan demikian, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp44 dan kerugian sebesar Rp172 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Perseroan memiliki aset sebesar Rp1,53 triliun sejak Desember 2022 hingga akhir September 2023, naik dari Rp1,59 triliun. Total liabilitas perseroan turun dari Rp 2,95 triliun menjadi Rp 3,14 triliun sejak Desember 2022 hingga akhir kuartal III 2023. Aset perseroan turun dari Rp4,67 triliun pada akhir tahun 2022 menjadi Rp4,55 triliun pada akhir kuartal III 2023. Hingga akhir Desember 2023, perseroan memiliki kas dan setara kas sebesar Rp216,20 miliar, naik dari Rp5 tahun 2014. miliar.