0 0
Read Time:2 Minute, 31 Second

JAKARTA – Pasca penataan organisasi menjadi Holding dan Subholding, kinerja PT Pertamina (Persero) sepanjang tahun 2023 terus meningkat. Tantangan global khususnya anjloknya harga minyak dunia dan anjloknya nilai tukar berhasil diatasi oleh Pertamina melalui pengelolaan yang semakin efisien dan peningkatan pengelolaan keuangan.

Ditemui usai Rapat Umum Tahunan Pekerja (RUPST) di Cabang BUMN, Jakarta, Senin (10/6/2024), Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, sejak reorganisasi organisasi, kinerja pekerja di seluruh dunia usaha semakin menguat. . dan dapat dipercaya.

“Sejak reorganisasi departemen, kinerja seluruh lini bisnis, baik penanganan maupun penanganan, menjadi lebih tangguh dan andal. “Dengan peningkatan kinerja, kesuksesan finansial juga meningkat karena efisiensi, optimalisasi biaya, akuntabilitas pengelolaan, dan komitmen pengembalian dana yang diterima pemerintah dari Pertamina,” ujarnya.

Melalui Subholding Hulu, produksi minyak dan gas (migas) akan meningkat sebesar 8% dari tahun 2022 menjadi 967 ribu barel setara minyak per hari (million oil per day/MBOEPD) menjadi 1.044 MBOEPD pada tahun 2023. Produk ini merupakan atribut kekuatan nasional. kebutuhan, dimana 24 persen blok lokal yang dikuasai Pertamina menyumbang minyak dan gas masing-masing 69 persen dan 34 persen. Pada tahun 2023, Pertamina akan melanjutkan akuisisi 6 blok, antara lain Blok Masela, Blok Bunga, dan Peri Mahakam.

Dari pengolahan petrokimia dan kurangnya eksploitasi, produksi kilang meningkat sebesar 2% dari 333 juta barel (BBL) pada tahun 2022 menjadi 341 juta barel pada tahun 2023. Program pengembangan kilang RDMP Balikpapan mencapai 84% pada akhir Desember 2023, dengan pencapaian lainnya seperti peluncuran produk energi ramah lingkungan berupa Sustainable Aviation Fuel (SAF), BioSolar B35 dan Pertamax Green.

Sementara itu, di bidang industri perdagangan dan dunia usaha, melalui Perdagangan dan Niaga, penjualan produk BBM dan non BBM meningkat, dari 98 juta kiloliter (KL) pada tahun 2022 menjadi 100 juta KL pada tahun 2023. Selain itu, Pertamina Patra Niaga sudah mulai menyalurkan greenfuel Pertamax Green 95, Biosolar 35. Pada tahun 2023, Pertamina tetap melaksanakan program BBM 1 Harga, Satu Desa Satu Outlet (OVOO) dan program Pertashop di seluruh Indonesia. , pada akhir tahun 2023 akan mencakup 98 persen. dari daerah tersebut.

Nicke menuturkan, Pertamina terus memperluas pemanfaatan digital secara terintegrasi.

“Sebagai lini bisnis yang berorientasi pada pelanggan, Pertamina terus meningkatkan pemanfaatan digital secara terintegrasi mulai dari distribusi hingga pelayanan, sehingga proses bisnis di sektor ini menghasilkan kinerja yang lebih baik bagi Pertamina,” kata Nicke.

Subholding Gas berhasil meningkatkan penjualan gas dari 327 ribu BBTU (billion British thermal unit) pada tahun 2022 menjadi 337 ribu BBTU pada tahun 2023. Saat ini jaringan gas (jargas) pada tahun 2023 bertambah 55 ribu atau terkumpul pada 820 ribu sambungan rumah ( SRT). Sementara pasokan gas bumi naik sekitar 8% dari 493 miliar SCF pada tahun 2022 menjadi 532 miliar SCF pada tahun 2023.

Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML) juga menunjukkan kinerja yang baik pada tahun 2023. Angkutan kargo Pertamina meningkat sebesar 3% pada tahun lalu, dari 157 juta KL pada tahun 2022 menjadi 161 juta KL pada tahun 2023. Kapal-kapal tersebut didukung oleh 50 rute domestik dan internasional. Sebagian besar kapal Pertamina juga menggunakan desain EcoShip yang memberikan efek pengurangan emisi dan peningkatan efisiensi bahan bakar hingga 8%.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D