0 0
Read Time:1 Minute, 33 Second

dianrakyat.co.id Tekno – Internet kini menjadi kebutuhan penting dalam kehidupan modern karena dapat menghubungkan jutaan perangkat di seluruh dunia untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan mengakses layanan. Dibalik koneksi tersebut terdapat sebuah teknologi yang berperan penting dalam stabilisasi lalu lintas data, yaitu Internet Protocol (IP). Sebelumnya, Indonesia menggunakan Protokol Internet versi 4 (Internet Protocol Version 4/IPv4) untuk melakukan berbagai aktivitas di Internet. Hingga tanggal 6 Juni 2012, Internet Protocol versi 6 atau IPv6 diluncurkan di seluruh dunia. Dengan pesatnya pertumbuhan Internet dan masuknya era 5G dan Internet of Things (IoT), kebutuhan akan alamat IP sangat tinggi, sehingga IPv6 mutlak diperlukan. Efisiensi yang diperoleh dari penggunaan IPv6 dan pengurangan biaya migrasi merupakan daya tarik utama untuk meningkatkan tingkat adopsi IPv6 di Indonesia, meskipun peningkatan sumber daya IPv4 terbatas di negara-negara lain. Menurut Direktur Jenderal Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Wayan Toni Supriyato, untuk mendukung perkembangan teknologi digital diperlukan teknologi IP dengan jumlah alamat IP yang tidak terbatas. Ruang alamat IPv4 tidak lagi cukup untuk menghubungkan setiap perangkat ke perangkat lainnya. “Dunia telah memulai proses migrasi ini dalam beberapa tahun terakhir dan begitu pula Indonesia. “Sekarang diharapkan proses adopsi IPv6 bisa lebih cepat karena dalam use case, manfaat dari proses migrasi akan dirasakan langsung oleh pengguna,” ujarnya di Jakarta, Senin, 11 Desember 2023. Asosiasi Objek (ASIOTI ) Apa yang disebut Protokol Internet versi 6 (IPv6) Teguh Prasetya tidak hanya menawarkan angka, tetapi juga manfaat dari keamanan tertinggi, fitur yang lebih baik, konektivitas yang lebih baik, lebih sedikit interferensi, dan lebih sedikit latensi dibandingkan dengan IPv4. “Semua perangkat komunikasi saat ini mendukung IPv6. Karena teknologi ini (IPv6) merupakan sumber daya yang sangat besar dan diperlukan sebagai dasar penggunaan teknologi seperti mobil otonom yang akan tumbuh di masa depan,” jelas BSSN bahwa Ransomware Baru Masuk Data Nasional Center atau PDN terkena serangan ransomware, itulah sebabnya PDN menderita dalam beberapa hari terakhir.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D