0 0
Read Time:2 Minute, 11 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) menyelenggarakan acara besar ‘Digital Sovereign Indonesia’ pada 16-17 Mei 2024 di Jakarta. Tujuan dari program ini adalah untuk menjaga keutuhan lingkungan digital Indonesia.

Pertemuan PANDI 14: Kedaulatan Digital Indonesia juga secara strategis menjadi kekuatan peluncuran white paper infrastruktur identitas digital terdesentralisasi berbasis teknologi blockchain (IDCHAIN) dan aplikasi e.id.

Bersama Penerbit Mata Uang Indonesia (PERURI), PANDI menggaungkan kerja sama pemanfaatan teknologi blockchain sebagai identitas digital dalam nota kesepahaman yang telah disetujui publik pada Rabu (16/5/2024).

Presiden Pandi John Sihar Simanjuntak mengatakan, memiliki identitas digital dengan kejujuran merupakan salah satu kunci Indonesia berdaulat digital.

“Blockchain sebagai teknologi terdesentralisasi dan tidak dapat diubah adalah cara sempurna untuk mewujudkan hal ini,” kata John Seehar.

Lebih lanjut dikatakannya, IDCHAIN ​​​​merupakan konsep jaringan blockchain untuk meningkatkan keamanan identitas digital dan memberdayakan pengguna dengan memberi mereka kendali atas data pribadinya.

Sedangkan aplikasi e.id merupakan dompet identitas yang dirancang untuk mengelola identitas digital. Dengan mengintegrasikan domain id, alamat web3, dan dokumen identitas resmi (seperti KTP dan paspor) ke dalam nomor e-identitas Persatuan, jelas John. telah melakukan

Acara Indonesia Digital King yang diselenggarakan pada 16-17 Mei 2024 menampilkan berbagai diskusi panel, presentasi keynote, FGD, konferensi kebijakan, dan pertemuan strategis yang masing-masing melibatkan operator internet Indonesia.

Pada hari pertama, tema “Indonesia Berdaulat Digital” disampaikan dalam empat sesi diskusi dewan yang mencakup aspek konsep dasar, infrastruktur, ekosistem bisnis, teknologi serta aspek hukum dan organisasi.

Kalangan pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan tenaga teknis hadir mengisi rangkaian diskusi tersebut.

Kemudian pada hari kedua, Meeting 14: Digital Sovereign Indonesia akan membahas pembahasan seputar aspek manajemen, industri, dan teknis nama domain .id.

Beberapa konferensi pers terkait hasil riset pasar nama domain, event internasional Domain Name System Conference 2024 Asia Pacific (APAC DNS) dan Internationalized Second Level Domain Name (SLD IDN) aksara Bali juga digelar.

Salah satu sesi sentral yang dilaksanakan adalah FGD Satgas Judi Online yang mengikutsertakan Kominfo dan BSSN.

Adil Chandramata, Wakil Presiden Bidang Pelayanan Registrasi, Penelitian dan Pengembangan Pandi, mengatakan perjudian online merupakan permasalahan mendesak yang perlu diatasi.

“Kerugian akibat perjudian online mencapai triliunan rupiah pada tahun 2023. Pada tahun 2023, terdapat sekitar 168 juta transaksi perjudian online senilai Rp327 triliun rupiah,” ujarnya.

Adil mengatakan, terdapat 2,7 juta penjudi asal Indonesia dan 2,1 juta di antaranya adalah penjudi river. Jumlah konten prioritas yang dibatalkan (suspended) dalam 9 bulan terakhir adalah 1,6 juta nama domain atau dua kali lipat jumlahnya pada tahun 2013-2017.

“Oleh karena itu, diperlukan kerja sama antara perusahaan dan masyarakat dalam perjuangannya. Salah satunya, PANDI dapat berkontribusi dalam bersihnya penggunaan nama domain ID dari perjudian internet,” tutupnya.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D