0
0
Jakarta – Universitas Atama Jaya memiliki Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) yang menunjang kebutuhan dokter di Indonesia. Salah satu kelebihannya adalah menjadi satu-satunya museum anatomi modern di Indonesia.
Profesor Yuda Turana, Rektor Universitas Katolik Indonesia (Unica) Atma Jaya, mengatakan FKIK Atma Jaya diakui dunia. Tidak hanya menyediakan pendidikan berkualitas tinggi, katanya, tetapi juga menawarkan berbagai fasilitas dan program yang ditingkatkan untuk mendukung keberhasilan siswanya.
Baca Juga: 25 PTN dan PTS dengan Departemen Kedokteran Terakreditasi Terbaik di Indonesia
Dijelaskannya, FKIK merupakan museum anatomi modern di Atma Jaya. Museum ini merupakan satu-satunya museum pendidikan PSPD di Indonesia yang dilengkapi dengan berbagai koleksi model bagian tubuh manusia yang sangat lengkap dan modern.
“Dengan adanya museum ini, mahasiswa dapat mempelajari dan mempraktikkan anatomi manusia lebih mendalam. Hal ini tentunya menjadi nilai tambah penting bagi FC Unica dalam menyediakan sumber pengajaran yang komprehensif dan menarik,” ujarnya, Rabu (24/7/). melepaskan 2024).
Selanjutnya sejak berdirinya pada tahun 1964, FKIK Unica Atama Jaya Jakarta terus berupaya menjaga akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Hal ini mencerminkan komitmen Fakultas untuk mempertahankan standar akademik yang tinggi.
Baca juga: UKT Mahal, Butuh Berapa Tahun Belajar Kedokteran Untuk Jadi Dokter? Ini adalah proses yang panjang
Selain itu, fakultas juga terakreditasi oleh ASEAN University Quality Assurance Network (AUNQA) dan memegang sertifikasi ISO Sistem Manajemen Pendidikan (21001:2018).
“Dengan mendapat pengakuan dan akreditasi ini, siswa dapat yakin bahwa mereka mendapatkan pendidikan berkualitas yang diakui di seluruh dunia,” ujarnya.
Selain itu, siswa akan dapat berlatih pada tingkat yang lebih tinggi dengan berbagai peralatan modern. Kemudian, kata dia, dengan adanya RS Atma Jaya sebagai rumah sakit pendidikan utama, sehingga tercipta kesinambungan pendidikan antara teori dan praktik, dan dosen yang juga praktik di rumah sakit tersebut, pendamping mahasiswa selama praktik klinis dapat memberikan supervisi dan bimbingan secara langsung.
