dianrakyat.co.id, Jakarta – Juara dunia dua kali Kento Momota memutuskan gantung raket di usia 29 tahun pada Kamis (18/4/2024). Ia berhenti dari bulu tangkis karena merasa tidak lagi kompetitif setelah mengalami kecelakaan mobil empat tahun lalu.
Momota memenangkan 11 gelar pada tahun 2019 dan hanya kalah enam kali dari 73 pertandingan yang dimainkan tahun itu.
Namun mobil yang membawanya ke bandara Kuala Lumpur usai menjuarai Malaysia Masters mengalami kecelakaan pada Januari 2020. Saat pengemudinya meninggal, Momota membutuhkan operasi untuk memperbaiki rongga matanya yang rusak.
Kembali ke kompetisi bulutangkis setelah setahun, Momota mengalami penglihatan ganda dan tidak bisa mengulangi performa yang membawanya ke peringkat satu dunia. Ia mempunyai rekor hanya meraih dua kemenangan, yakni di Indonesia Masters 2021 dan Korea Masters 2023.
“Saat kecelakaan itu terjadi, saya berpikir mengapa hal ini bisa terjadi pada saya,” kata Momota dalam konferensi pers.
Momota, yang saat ini berada di peringkat 52 dan tidak bisa lolos ke Olimpiade Paris, menyatakan akan pensiun dari tim nasional setelah bermain di Piala Thomas di China akhir bulan ini. Mulai saat ini, ia hanya akan mengikuti turnamen lokal di Jepang.
“Ada banyak momen sulit setelah kecelakaan mobil. Saya mencoba kembali ke gaya bermain saya melalui trial and error, namun ada kesenjangan antara emosi dan tubuh saya,” kata Momota.
“Ini terus berlanjut dan saya tahu saya tidak bisa kembali ke level di mana saya bersaing dengan pemain terbaik dunia,” lanjutnya.
Momota tampil tenang sepanjang konferensi pers. Namun dia sering berhenti sejenak untuk memilih kata yang tepat.
Pemain yang mengaku tidak menyesal pensiun dari level atas ini ingin mempromosikan bulutangkis di Jepang dan berterima kasih kepada mereka yang membantunya melewati masa-masa kelam.
“Ada banyak kesulitan dan itu membuat saya lelah, tapi saya tidak ingin menyalahkan masa-masa sulit itu sebagai penyebab kecelakaan itu,” kata Momota. dikatakan.
“Saya ingin berdiri, dan sikap itu serta dukungan dari orang-orang di sekitar saya setidaknya membantu saya mendapatkan kepercayaan diri.”
Momota sebelumnya menargetkan Olimpiade Paris 2024, namun peringkat nasionalnya tidak cukup baik untuk memberinya tempat di tim Jepang. Ia dilarang mengikuti Olimpiade Rio 2016 karena berjudi di kasino ilegal.
Tersingkirnya Momota langsung di babak pertama Olimpiade Tokyo 2020 menimbulkan kenangan pahit. “Saya rasa saya belum cukup siap untuk melakukan ini, tapi saya sudah lama memimpikan bermain di Olimpiade,” katanya.
Momota meminta rekan setimnya di Jepang untuk belajar dari kesalahannya dan tetap tenang saat turun lapangan di Olimpiade Paris.
“Saya merasakan betapa beratnya melakukan hal yang biasa Anda lakukan, jadi jangan pikirkan konsekuensinya. Lakukan saja yang terbaik agar tidak menyesal,” tutupnya.