0 0
Read Time:2 Minute, 20 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Pada usia 6 bulan, bayi umumnya sudah siap menerima MPASI atau ASI lengkap. MPASI penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang terus bertambah, yang tidak dapat dipenuhi hanya dengan ASI saja. Saat bayi berusia 6 bulan, ASI hanya mampu menyediakan 60-70 persen nutrisi yang dibutuhkannya. 

Namun sebelum memberikan MPASI, penting untuk mengetahui tanda-tanda kesiapan anak. Runi Deasiyanti, dokter spesialis anak, mengatakan salah satu tanda anak siap MPASI adalah refleks ekstrusinya yang menurun, “Jadi ketika anak memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya, ada refleks untuk mendorongnya menggunakan lidahnya. reaksi ekstrusinya masih kuat, berarti masih belum bisa makan,” jelas Runi dalam diskusi media, 2 April 2024.

Selanjutnya ibu dapat memperhatikan kemampuan bayi dalam menegakkan kepalanya dengan lurus, “Jika kepala masih terangkat, ia belum mampu menopang kepalanya sendiri, berarti ia belum siap untuk memakannya.” Selain itu, kursi anak juga mampu menjaga keseimbangan.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, ada juga tanda-tanda psikologis yang menandakan bayi sudah siap makan. Yang paling mudah dilihat adalah anak yang sudah menunjukkan keinginan makannya, dengan cara membuka mulut, bila lapar ia mencondongkan tubuh, bila kenyang atau tidak tertarik tubuhnya menahan.

Jika anak Anda menunjukkan gejala-gejala tersebut, bisa dipastikan ia siap menerima MPASI.

 

Setelah mengetahui tanda-tanda anak siap menerima MPASI, hal penting berikutnya adalah mengetahui kategori yang tepat. Pemberian komponen MPASI yang tepat penting untuk memastikan anak mendapat nutrisi yang cukup dan mencegah obesitas pada masa kanak-kanak. 

Runi mengatakan, untuk anak usia 6 bulan yang baru mulai MPASI, dosis yang dianjurkan adalah 2-3 sendok makan orang dewasa. Ibu kemudian dapat menilai toleransi makanan bayi dan menilai lebih lanjut apakah bayi benar-benar siap makan. 

Kemudian bisa dilanjutkan sampai usia 12 bulan dengan memberikan setengah porsi dalam mangkuk 250 ml. Namun, yang berbeda adalah frekuensi makannya yang semakin meningkat setiap harinya.

Untuk anak usia 12-24 bulan, porsi yang bisa diberikan adalah sepertiga mangkuk berukuran 250 ml. Selain makanan utama, anak boleh makan 1-2 kali snack atau camilan setiap harinya.

Dengan mengikuti panduan takaran porsi, para ibu dapat memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup, tidak terlalu sedikit atau terlalu banyak. 

Program pemberian ASI yang dimaksud bukan hanya program pemberian MPASI saja, tapi juga program ASI.

Jika ASI yang memulai MPASI masih paling banyak, maka dikhawatirkan bayi akan enggan makan karena masih merasa kenyang setelah meminum ASI.  “Kita mau makan 3 porsi besar campur 2 snack. Kita harus atur. ASI harus tetap ada.”

Oleh karena itu, walaupun bayi sudah bisa makan, ASI tetap diberikan sampai usia 2 tahun dan jarang terjadi, karena ASI mengandung banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak. 

Selain itu, penting juga untuk memperhatikan jadwal pemberian MPASI pada bayi. Untuk anak usia 6-9 bulan, MPASI dapat diminum 2-3 kali sehari. Sedangkan untuk anak usia 9-24 bulan, MPASI dapat diminum 3-4 kali sehari. 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D