0 0
Read Time:2 Minute, 53 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Potensi sawah seluas 343 ribu hektare di Provinsi Jawa Barat menjadi sasaran program pompa air Kementerian Pertanian RI. Dari potensi tersebut, 84 ribu hektare berada di Kabupaten Subang yang memiliki Climate Smart Agriculture (CSA) di 14 dari 30 kabupaten di bawah koordinasi Badan Pembinaan Pertanian (BPP) terbawah.

Petani dan penyuluh pengetahuan CSA di Kabupaten Subang yang tersebar di 14 BPP menyambut baik adanya pompa irigasi sawah. Pasalnya, pemompaan air memberikan peluang bagi petani untuk mengelola sumber daya air dengan lebih baik.

Antusiasme petani CSA Subang ditandai dengan kunjungan kerja [Kunker] Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bersama Wakil Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau persawahan di Desa Sumurbarang Kecamatan Cibogo. Rabu. [3/4].

Kunjungan Menteri Pertanian Amran meninjau penggunaan pompa di Subang, menegaskan bahwa pompa pasti dapat membantu petani tetap berproduksi dan meningkatkan indeks meski ada ancaman El Nino. Tantangan iklim telah disebutkan dapat menyulitkan petani untuk mendapatkan air dan seringkali menjadi hambatan bagi petani untuk memanen tanamannya.

“Kami memberikan akses masyarakat kepada Gubernur dan seluruh Wali Kota dan Wali Kota se-Jabar,” ujarnya. “Dalam dua bulan terakhir ini dibutuhkan berapa pompa untuk mengangkut barang, karena kapasitas tempat ini adalah 343 ribu hektare.”

Menurut Mentan Amran, jika berjalan baik, Jabar bisa meningkatkan produksi hingga 2,5 juta ton. Harga 25 triliun bisa menambah pendapatan petani.

Ia kembali menegaskan, aktivitas produksi petani harus didukung penuh, karena hidup matinya suatu negara bergantung pada pangan. Air, pupuk dan peralatan teknologi menjadi faktor penting yang harus dipastikan, karena akan menunjang langsung pekerjaan petani di sawah.

Wakil Gubernur Jabar Bey Machmudin mengapresiasi program pompa yang diusung Menteri Pertanian Amran yang disebut-sebut memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan hasil pertanian, khususnya produksi padi di daerahnya.

“Kami pasti menerima usulan Menteri Pertanian. “Hari ini Direktur Departemen Pertanian akan bekerja cepat dan berkoordinasi dengan seluruh kabupaten dan kota,” ujarnya.

 

Menteri Pertanian Bey Machmudin mengatakan, tidak hanya untuk sawah tadah hujan tapi juga untuk meningkatkan total produksi. “Kami yakin tahun ini target [produksi beras Jabar] akan tercapai, bahkan lebih tinggi lagi.”

Menurut data Dinas Pertanian setempat, Provinsi Subang tercatat memiliki lahan seluas 84.000 hektar yang sebagian besar mengalami kesulitan irigasi dan hanya bisa ditanami setahun sekali.

Bupati Subang, Imran, mengatakan pompa tersebut bisa efektif menanam padi di wilayahnya dua atau tiga kali dalam setahun.

Kepala Program SIMUR Kementerian Pertanian dan Pembangunan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan kegiatan CSA diharapkan dapat meningkatkan produksi dan melatih sektor pertanian dalam memerangi perubahan iklim.

Kementerian Pertanian meyakini CSA dari Program Modernisasi Irigasi Strategis dan Rehabilitasi Darurat [SIMURP] akan memberikan dampak positif bagi pengembangan pertanian karena terbukti meningkatkan produktivitas tanaman secara signifikan dan terutama pendapatan petani.

 

Pendekatan CSA juga mengurangi kehilangan panen, mengurangi emisi Gas Rumah Kaca [GRK], dan meningkatkan pendapatan petani, terutama di daerah irigasi dan lahan basah di Proyek SIMURP.

“Dengan SIMURP perlu ada perbaikan ekonomi, peningkatan penyebaran produk baru dan penggunaan teknologi yang baik, berkualitas, dan produksi harus disetujui pasar,” ujarnya.

Direktur Unit Pelaksana Proyek Nasional SIMURP [NPIU] Bustanul Arifin Caya mengatakan, Program SIMURP fokus pada prediksi perubahan iklim global di sektor pertanian.

Proyek CSA bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas, mendidik petani untuk memerangi perubahan iklim, mengenali risiko gagal panen, mengurangi Gas Rumah Kaca [GRK], dan meningkatkan pendapatan petani, khususnya di Daerah Irigasi [DIs] Program SIMURP. .

Sementara itu, Direktur Proyek SIMURP Sri Mulyani menjelaskan Program SIMURP CSA merupakan program pemulihan yang modern dan mendesak.

“Pemerintahannya mencakup empat instansi dan lembaga, seperti Bappenas, Kementerian Pertanian, Kementerian PUPR, dan Kementerian Dalam Negeri,” ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D