0 0
Read Time:2 Minute, 40 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Global Blended Finance Alliance (GBFA), sebuah platform internasional untuk mengatasi kesenjangan pendanaan untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan aksi iklim di negara-negara berkembang, menandai tonggak sejarah di sela-sela Majelis Umum Amerika . Nations (UNGA) di New York, Amerika Serikat (AS).

Pada kesempatan ini, dua lembaga terkemuka, United Nations Development Agency (UNDP) dan Tony Blair Institute for Global Change (TBI) bergabung dalam platform GBFA.

UNDP dan TBI menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) sebagai mitra pengetahuan. Langkah ini diambil setelah United in Diversity berpartisipasi dalam platform GBFA di Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta.

Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan memimpin pembentukan Forum GBFA pada masa Keketuaan Indonesia G20 tahun 2022 bersama Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Negara-negara berkembang menghadapi kekurangan dana tahunan hingga US$3 triliun untuk aksi iklim dan SDGs. Kesenjangan ini memerlukan lebih banyak upaya untuk meningkatkan investasi keuangan, menerapkan mekanisme pembiayaan baru dan memperoleh komitmen dari pemerintah dan sektor swasta.

GBFA dibentuk sebagai respons terhadap kebutuhan mendesak akan platform yang dipimpin negara-negara Selatan untuk mendanai SDGs dan aksi iklim.

Menteri Koordinator Marves Luhut Binsar Panjaitan bersama dengan Utusan Khusus Global Blended Finance Alliance (GBFA) Marie Pangestu dan Managing Director TBI Asia Pasifik Jalil Rashid menyaksikan penandatanganan MoU di kantor Perutusan Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York.

Penandatanganan dilakukan oleh Deputi Koordinator Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Hutan Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan Nani Handiarty bersama Claire Van der Veren, Head of Liaison and Coordinate (COLAC), mewakili Kantor Regional UNDP untuk Asia dan Samudera Pasifik. , dan Country Director TBI Indonesia, Shuhaela Haqim

“Penandatanganan hari ini akan membawa GBFA selangkah lebih dekat untuk memberikan dampak yang lebih positif dalam skala yang lebih besar. “Aliansi ini penting untuk mengatasi kesenjangan pendanaan aksi iklim dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” kata Menko Luhut dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/09/2024).

“Visi GBFA sebagai organisasi internasional akan semakin mendukung negara-negara berkembang dalam menyusun proyek pembangunannya untuk menarik calon investor,” tambahnya. 

 

Nani Handiarti menekankan pentingnya kolaborasi global untuk mencapai dampak positif terhadap GBFA.

“Bekerja dengan mitra yang memiliki pengetahuan strategis merupakan langkah penting menuju pembangunan kerja sama yang saling menguntungkan dalam GBFA. Sebagai LSM internasional atau organisasi filantropis dengan pengalaman luas dan tujuan yang selaras, mitra Pengetahuan mendukung GBFA dalam merancang program, memobilisasi dana, dan mengembangkan misi dan kegiatan. yang memenuhi standar internasional,” tambah Nani.

Claire van der Waeren, kepala Kantor Penghubung dan Koordinasi UNDP (COLAC), mengatakan bahwa UNDP telah lama menjadi mitra pemerintah Indonesia dalam mempromosikan pembiayaan inovatif, seperti keuangan campuran.

“Kami menyadari bahwa kesenjangan pendanaan untuk SDGs sangat besar dan kerja sama melalui GBFA dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan dengan menyelaraskan upaya sektor publik dan swasta serta membantu mencapai hasil pembangunan yang nyata,” ujarnya.

“Saya bersemangat untuk menerapkan TBI di GBFA karena kami percaya pada kekuatan solusi praktis untuk mengatasi kesenjangan pendanaan yang sangat besar terkait SDGs dan aksi iklim, yang berpotensi memberikan manfaat bagi jutaan komunitas.” Dengan kepemimpinan yang kuat dari pemerintah Indonesia dan Dengan dukungan penuh dari mitra internasional utama, kami yakin GBFA akan mencapai tujuan ini hasil yang mengesankan,” kata Shuhaela Hakim, Direktur TBI Indonesia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D