0 0
Read Time:2 Minute, 3 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA – Rencana kenaikan tarif kereta api listrik (KRL) masih terus berjalan di tengah pembangunan fasilitas yang terus berjalan. Kementerian Perhubungan (KmenHub) menyebut sudah ada pembahasan mengenai kenaikan tarif KRL.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kmenhub) Adita Irawati mengatakan, pihaknya masih membahas hal tersebut. Artinya, hal tersebut sudah dibicarakan dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Kereta Komuter Indonesia (KCI) selaku operator KRL commuter line.

Tarif KRLnya sama, masih kita diskusikan, kata Adita saat ditemui di Jakarta Convention Center, Selasa (21/5/2024).

Meski diskusi masih berlangsung, Adita belum banyak bicara mengenai kapan kenaikan tarif akan diterapkan di KRL. Dia mengatakan, kebijakan politik harus dipertimbangkan. “Kita perlu melihat situasi dan kondisi yang tepat,” tegasnya.

Termasuk kemungkinan kenaikan tarif sebelum masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berakhir pada Oktober 2024. Kita akan bertemu lagi, pungkas Adita. Bersubsidi sejak tahun 2016

Diberitakan sebelumnya, tarif KRL Jabodebek belum mengalami penyesuaian atau kenaikan sejak tahun 2016. KRL Jabodebek merupakan sarana angkutan umum yang bersifat Public Service Obligation (PSO) atau mendapat subsidi dari pemerintah.

Faktanya, survei yang dilakukan terhadap pengguna KRL Jabodetabek oleh LM FEUI (2016) menyebutkan 63,78% penumpang KRL Jabodetabek memiliki pendapatan antara Rp3 hingga 7 juta per bulan.

 

Wakil Presiden Pemberdayaan dan Pemantapan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Joko Cetijovarno memaparkan hasil survei yang dilakukan Yayasan Konsumen Indonesia (YLKI)-Lembaga Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan pada tahun 2021.

Hasilnya menunjukkan bahwa wisatawan yang berpendapatan kurang dari Rp4 juta per bulan sebanyak 56,06%, sedangkan yang berpendapatan di atas Rp4 juta per bulan sebanyak 43,94%.

Pengguna KRL Jabodetabek mayoritas berprofesi sebagai pegawai swasta dengan pendapatan mencapai Rp4 juta, kata Joko dalam keterangan tertulis, Kamis (5/2/2024).

Seperti diketahui, rata-rata upah minimum regional (UMR) Jabodbek setiap tahunnya mengalami penyesuaian atau kenaikan. Saat ini UMR DKI Jakarta Rp 5.067.381, Kota Bogor Rp 4.813.988, Kota Depok Rp 4.878.612, Kota Tangerang Rp 4.760.289, Kota Tangsel Rp 4,30, 4,67 0,

Mengutip riset Dwi Ardianta, Hengki Purwoto, dan Agunan Samosir dalam Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik Trisakti (Juli 2022), Joko menyatakan pemberian subsidi PSO ke KRL Jabodetabek bukan sasaran karena sekitar 60% penggunanya adalah kelompok mampu.

“Volume penumpang KRL Jabodetabek tidak terpengaruh oleh penyesuaian/kenaikan tarif, khususnya bagi kelompok masyarakat mampu. Karakteristik penumpang didominasi oleh kelompok berpendapatan tinggi dan jenis perjalanan transient,” imbuhnya.

Nilai elastisitas tarif KRL Jabodetabek tergantung pada jenis perjalanan, jenis penumpang, karakteristik kota dan fasilitasnya, serta besaran dan arah perubahan tarif, kata Joko.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D