0 0
Read Time:2 Minute, 28 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA — Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengatakan salah satu bagian terpenting dalam proses pendidikan dalam penerapan kurikulum mandiri adalah semangat berbagi dan praktik yang baik. Karena proses ini dilakukan oleh guru, siswa dan orang tua.

“Salah satu aspek terpenting dalam proses pembelajaran dalam penerapan kurikulum mandiri adalah semangat berbagi ide dan praktik baik dari rekan kerja, siswa, dan orang tua,” kata Direktur Departemen Pendidikan dan Pendidikan Khusus Kementerian. pendidikan, budaya, M.A. Ristek Aswin Vihdiyanto dalam keterangan yang diterima Republik, Rabu (8/5/2024). 

Cerita Kurikulum Merdeka dan Potret Cerita Kurikulum Merdeka 2023 ia angkat bicara bersama aktivis masyarakat pada Kick Off Festival Kurikulum Merdeka 2024, serta perwakilan peserta terpilih. Acara ini merupakan salah satu tindakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan memberikan informasi terkait hal tersebut. hingga rangkaian acara Festival Kurikulum Merdeka 2024 yang berlangsung hingga Juni 2024.

Aswin menambahkan, Festival Kurikulum Merdeka penting sebagai wadah bagi guru, orang tua, dan siswa untuk berbagi berbagai praktik terbaik. Mereka melihat festival ini sebagai ruang belajar dan berbagi sebagai sumber antusiasme dan inspirasi untuk peningkatan kualitas layanan pendidikan secara berkelanjutan selangkah demi selangkah.

Eka Nurwiana Fatmawati, salah satu peserta terpilih dari kategori guru Potret Cerita Kurikulum Merdeka 2023 memaparkan implementasi Kurikulum Merdeka di sekolahnya, SDN Butuh 1, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Menurutnya, berbagai kelas yang ditawarkan kepada mahasiswa disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa dan kondisi departemen.

“Sekolah saya yang letaknya di pedesaan bisa menyesuaikan pembelajaran dengan kurikulum mandiri,” jelas Eka.

Menurut Eka, perwakilan orang tua Rosyida yang karyanya terpilih dalam Kisah Kurikulum Merdeka 2023 juga memaparkan peran orang tua dalam mendampingi anaknya belajar menggunakan Kurikulum Merdeka secara sederhana dan bermakna.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melihat pergerakan tersebut di berbagai tempat dan menghimbau semua pihak yang berkepentingan di bidang pendidikan, termasuk pendidik, orang tua, dan siswa, untuk bersatu padu memberikan pendidikan berkualitas kepada semua melalui kurikulum mandiri. 

Selain itu, Vidya dari MomAcademy menuturkan pentingnya peran orang tua dalam mewujudkan pendidikan berkualitas bagi siswa, sehingga digelarnya Festival Kurikulum Merdeka menjadi penting bagi media sosial untuk membuka peluang kolaborasi sesuai kebutuhan mereka.

“Akan sulit untuk bergerak sendiri, dan ketika pemerintah membuka peluang kerja sama masyarakat, maka kerja sama ini bisa berkelanjutan. Hal ini tidak bisa dikelola oleh pemerintah saja. “Dengan komunitas kami yang berikutnya, kami dapat membantu menyampaikan pesan itu kepada publik,” katanya.

Dari sisi pelajar, Tyas Fatih Patria, perwakilan Ikatan Alumni Duta SMA, mengatakan kerja sama dengan berbagai komunitas menjadi ruang saling belajar, berbagi dan berdiskusi untuk mendukung pelaksanaan festival kurikulum mandiri.  

“Kami sangat antusias dengan platform ini karena memungkinkan masyarakat berkolaborasi dan bertukar pikiran untuk menampilkan ide dan kreativitasnya di Festival Kurikulum Merdeka,” jelas Fatih. 

Rangkaian acara Festival Kurikulum Merdeka diawali dengan Potret Cerita Kurikulum Merdeka yang dilaksanakan pada tanggal 22 April hingga 19 Mei 2024. Selain itu, puncak Festival Kurikulum Merdeka dilaksanakan di penghujung Festival Kurikulum Merdeka. Juni 2024, dengan beberapa acara antara lain pemutaran film dokumenter, rangkaian talkshow dan pameran karya-karya pilihan Portrait Stories secara online dan offline. 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D