0 0
Read Time:2 Minute, 31 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Direktur Jenderal Pembangunan Nasional Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemenda) Didi Sumedi meyakini nilai perdagangan Indonesia dan Dubai akan meningkat dalam 2-3 tahun ke depan, nilainya diperkirakan mencapai mencapai USD 10, miliar.

“Saya targetkan mungkin dalam 2-3 tahun ke depan bisa mencapai 10 miliar dolar AS,” kata Didi usai menghadiri acara Dubai Chamber di Jakarta, yang ditulis Selasa (7/5/2024).

Harapan tersebut didorong oleh implementasi Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Indonesia dengan Uni Emirat Arab (IUAE-CEPA) yang resmi berlaku pada 1 September 2023.

Menurutnya, Indonesia dan UEA saling membutuhkan untuk memiliki kerja sama yang kuat dalam melakukan bisnis internasional. Selain itu, kata Didi, Dubai disebut-sebut bisa menjadi hub yang bisa menghubungkan Indonesia dengan negara-negara di Timur Tengah, Afrika, dan negara lainnya.

Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan mendorong Indonesia dan Dubai untuk meningkatkan volume perdagangannya melalui berbagai sektor, mulai dari diversifikasi usaha hingga reformasi perdagangan jasa untuk mencapai tujuan tersebut.

 

“Kalau kita lihat peta perdagangan dan data potensi perdagangan kedua negara ini sangat besar,” ujarnya.   Nilai bisnis saat ini 

Berdasarkan catatannya, nilai perdagangan Indonesia dan Dubai pada tahun 2021 mencapai 4 miliar dolar, kemudian pada tahun 2022 meningkat menjadi 5 miliar dolar, namun pada tahun 2023 nilainya turun menjadi 3,5 miliar dolar.

Penurunan tersebut terjadi karena perdagangan internasional mengalami penurunan yang dipengaruhi oleh harga komoditas yang juga menurun. Namun pada periode Januari hingga Februari 2024, nilainya mulai kembali naik.

“Kami minta mereka bekerjasama dalam hal membuka tidak hanya pasar dan dunia usaha, tapi juga investasi di sana dan juga jasa,” tutupnya.   

Dubai International Chambers, salah satu dari tiga organisasi bisnis yang beroperasi di bawah payung Dubai Chambers, sukses menyelenggarakan banyak pertemuan bisnis antara perusahaan Indonesia dan Dubai.

Presiden dan CEO Dubai Chambers, International Mohammad Ali Rashed Lootah mengatakan, pengusaha Indonesia yang tergabung dalam Kamar Dagang Indonesia (Kadin) bertemu dengan perwakilan 17 perusahaan Dubai yang bergerak di berbagai sektor.

Ini termasuk industri makanan dan minuman, konstruksi, layanan kesehatan, teknologi informasi, solusi lingkungan, manajemen sumber daya manusia, wewangian dan kosmetik.

“Kami berkomitmen untuk membangun kemitraan antara komunitas bisnis di Indonesia dan Dubai yang menguntungkan dan mencapai tujuan bersama,” kata Lootah pada Business Summit yang diselenggarakan Dubai International Group di Jakarta, Senin (6/5/2024).

Selain itu, Asosiasi Internasional Dubai juga telah mengidentifikasi beberapa sektor yang mempunyai potensi ekspor dari Indonesia ke Dubai, antara lain ekspor panel kayu, kertas kayu, minyak sawit, tekstil tenun, dan mentega kakao.

 

Sektor yang paling menjanjikan bagi investor asal Dubai di Indonesia antara lain sektor otomotif, sektor konstruksi dan pertanian, khususnya penjualan buah-buahan tropis.

Pada acara yang sama, Wakil Duta Besar Kedutaan Besar UEA di Jakarta, Shaima Salem Al Habsi, menekankan komitmen UEA untuk menjajaki berbagai peluang pertumbuhan dan investasi di sektor-sektor utama untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan bagi masyarakat UEA dan Indonesia. Apalagi mengingat adanya kerja sama ekonomi yang mendalam antara kedua negara yang bertujuan untuk meningkatkan perdagangan kedua negara.

Shaima juga menegaskan, diskusi yang dilakukan pada konferensi bisnis tersebut akan memberikan kontribusi besar bagi pengembangan kerja sama investasi kedua negara. 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D