Jakarta – Guru Besar Fakultas Pertanian IPB, Prof. Suryo Wiyono menerima penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) pada perayaan puncak Hari Konservasi Alam Nasional pada 29 Agustus 2024 di Lapangan Boyolali. 1.000 aktivis konservasi dan pejabat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berpartisipasi dalam acara ini. KLHK).
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Prof. Prof. untuk Siti Nurbaya. Profesor Suryo dari Proteksi Tanaman selaku Koordinator Tim Bioprospeksi Taman Nasional Gunung Ciremai menemukan formulasi tepung pupuk hayati yang mengandung bakteri Lysinibacillus fusiformis C71.
Baca juga: Sifat dan Kekhawatiran Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Era Jokowi, Anees Baswedan, Tentang Sejarah Pendidikan
Suryo menjelaskan bioprospecting adalah proses penelitian dan pengembangan sumber daya hayati untuk diubah menjadi produk yang bernilai ekonomi. Mikroorganisme dapat mengembangkan produk baru untuk pertanian, obat-obatan dan vaksin, energi bersih, dan perbaikan lingkungan.
Strain rhizobakteri unggul yang diperoleh dari pegunungan Taman Nasional (TN) Ciremai ini merupakan aplikasi bioproksimasi untuk pertanian.
Baca juga: Berapa Gaji Pegawai Kemenkeu pada Seleksi Nasional CPNS 2024 dari SMA hingga Wisuda?
“Bioprospecting adalah proses pengembangan sumber daya hayati menjadi produk bernilai ekonomi untuk berbagai keperluan. Temuan kami tentang rhizobakteri di NP. “Gunung Ciremai merupakan salah satu contoh bioprospecting di sektor pertanian,” kata Suryo dalam keterangannya, Jumat (30/8/2024).
Suryo mengatakan, produknya telah diaplikasikan dalam skala lapangan oleh ratusan petani di berbagai tanaman di sekitar Taman Nasional Gunung. Produknya terbukti meningkatkan hasil, mengurangi penggunaan pupuk NPK 30-50 persen, dan meningkatkan ketahanan terhadap penyakit.
Hal ini merupakan penemuan penting dalam menghadapi kenaikan harga pupuk sintetis yang mahal dan penyakit tanaman yang semakin serius.
“Produk ini akan menjawab tantangan harga pupuk yang mahal serta tantangan hama dan penyakit yang semakin serius,” kata Suryo.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Prof. Siti Nurbaya mendorong pertumbuhan ekonomi sirkular melalui keanekaragaman hayati, salah satunya melalui upaya bioprospecting.
“Sekaranglah waktunya untuk meningkatkan keanekaragaman hayati, menjadi mesin pertumbuhan ekonomi sirkular. “Saya berharap bioprospecting dapat menjadi penggerak perekonomian nasional pada tahun 2045.” kata Siti.
Hal ini sejalan dengan program dukungan bioprospeksi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui pembentukan tim bioprospeksi di TN. Gunung Ciremai.