0
0
Argentina, dianrakyat.co.id – Pemeriksaan atas kematian mantan anggota One Direction, Liam Payne, menyimpulkan bahwa dia tidak meninggal karena bunuh diri. Jaksa penuntut Argentina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Payne tampaknya tidak sadar sepenuhnya ketika dia jatuh dari balkon lantai tiga Hotel Palermo di Buenos Aires pada 16 Oktober 2024.
Berdasarkan pemeriksaan, kurangnya “refleks pertahanan diri” dan hasil toksikologi yang menunjukkan kadar obat-obatan terlarang di tubuhnya menunjukkan bahwa dia belum bisa sadar atau sadar sepenuhnya saat peristiwa tragis itu terjadi. Gulir ke bawah untuk merujuk ke keseluruhan artikel.
Dilansir dari cermin, JPU menyebut, dengan kondisi Penn yang kemudian terkena pengaruh narkoba, ia belum memiliki kesadaran penuh untuk memahami atau mengontrol perbuatannya, sehingga terjatuh dianggap kecelakaan biasa. Payne juga diketahui sendirian di kamarnya saat kejadian itu terjadi, sehingga tidak ada indikasi ada orang lain yang mendorongnya.
Namun ada tiga orang yang didakwa atas kematian Liam Payne. Salah satu terdakwa adalah teman dan manajer Payne, yang dituduh melalaikan tugas karena tidak memberi tahu keluarga Payne tentang narkoba dan diduga meninggalkan Payne tanpa pengawasan. Akibat kelalaiannya tersebut, sang pengelola terancam hukuman penjara lima hingga lima belas tahun.
Selain itu, dua terdakwa lainnya dipekerjakan di hotel dan pengedar narkoba yang diduga memasok narkoba kepada Paine. Pihak berwenang juga menyelidiki kesaksian dua wanita yang mengaku minum alkohol bersama Payne beberapa jam sebelum kematiannya.
Sejauh ini, penyebab resmi kematian Payne ditentukan karena trauma benda tumpul dan pendarahan setelah terjatuh. Jenazah Paine dipindahkan ke Inggris oleh keluarganya untuk dimakamkan di kampung halamannya. Lima tersangka didakwa terkait kematian Liam Payne pada 16 Oktober 2024, di Hotel Casure, Buenos Aires, Argentina. dianrakyat.co.id.co.id 31 Desember 2024
