dianrakyat.co.id, JAKARTA – Inisial T yang diduga seorang game controller baru-baru ini muncul di Indonesia. Para ekonom mengatakan bahwa angka T atau angka lain dalam pengendalian perjudian perlu diungkap. Pasalnya, situasi perekonomian di tanah air sedang terancam menjadi steril karena praktik haram tersebut.
“Ini (regulator perjudian online) harus diungkap. Harus diungkap sepenuhnya,” kata Ekonom Eko Listiyanto dari Institute for Economic and Financial Development (Indef) dalam pertemuan di sela-sela acara “Investasi Mendesak pada Anak di Kepresidenan Prabowo” pertemuan ekonomi di Batavia Tengah pada Senin 29/7/2024).
Setelah diungkapkan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani pekan lalu, Eko belum mengetahui bentuk huruf T yang masih menjadi misteri hingga saat ini. Menurut dia yang menyebutkan nomor T, kemungkinan besar dia belum mau membeberkan siapa orang tersebut.
“Saya kira itu perlu (diucapkan).
Dari sisi ekonomi, Eko mengatakan perjudian online jelas membuat perekonomian Indonesia tidak menguntungkan, salah satunya karena meninggalkan negara dengan banyak uang. Seperti diketahui, Pusat Pengkajian dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah mengungkap 168 juta transaksi perjudian dengan total akumulasi omzet sebesar Rp 327 triliun pada tahun 2023. Jika diakumulasikan dari tahun 2017, perputaran uang transaksi judi online mencapai Rp 517 triliun. .
“Salah satu penyebab lesunya perekonomian kita adalah aliran uang. Uang ibarat darah dalam perekonomian, likuiditas adalah darahnya, jika kekurangan darah maka perekonomian akan lesu.” PPATK mengeluarkan lebih dari Rp 300 triliun. karena judi online pada akhirnya tidak membawa manfaat apa pun, berarti perekonomian melemah,” jelasnya.
Menurutnya, jika perjudian bisa dicabut dan dihilangkan, Eko yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin besar. Bisa mencapai 6 persen.
Lanjutnya, berbicara produktivitas sumber daya manusia (SDM), perjudian online juga menyebabkan penurunan produktivitas masyarakat Indonesia. Karena dengan adanya perjudian online, orang-orang yang terlibat di dalamnya tidak ingin melakukan tugasnya dengan baik, melainkan mengharapkan keberuntungan dari permainan tersebut.
“Karena dulu kalau dia tidak tahu tentang judi online, dia hanya bekerja, ketika dia tahu tentang perjudian online, dia tidak menyangka akan berbuat apa-apa,” ujarnya.
Dengan adanya kerugian dari berbagai aspek akibat maraknya praktik perjudian online, Eko memastikan para bos judi online bisa terbongkar dan diusung. Tergantung kekuatan pemerintah Indonesia jika serius memberantas perjudian online.
“Sebenarnya menurut saya negara bisa punya alat untuk bertindak. Contoh kecilnya adalah di negara-negara yang banyak perjudian online, aksesnya benar-benar terputus dan mulai menurun. “Namun, ada sisi positifnya. lalu kalau dia mendesak, berhentilah sebentar,’ katanya.