0 0
Read Time:1 Minute, 48 Second

dianrakyat.co.id – Kasus gagal ginjal tersembunyi pada anak meningkat drastis. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan peningkatan kasus kelainan ginjal abnormal atau gangguan ekskresi ginjal pada anak sebanyak 152 kasus.

Diketahui, kasus gagal ginjal misterius ini mulai meningkat pada Agustus 2022 dan jumlah korbannya mencapai 36 kasus. Namun puncaknya terjadi pada September sebanyak 76 kasus.

Hingga saat ini, masih belum diketahui penyebab gagal ginjal terjadi pada anak. Namun, dokter anak Dr. ST Andreas Christian Leyrolf, MKed (Ped), Sp.A., mengatakan kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Gambar Ginjal (Elemen Envato)

Aktivitas ginjal menurun akibat penyakit ini. Kondisi penyakit juga bisa terjadi sebelum ginjal (prerenal), di dalam ginjal (intrarenal), dan setelah ginjal (postrenal).

“Gagal ginjal kita sebut AKI karena disebabkan oleh virus, bakteri atau masalah lainnya. Hal ini mengurangi fungsi ginjal untuk menyaring zat-zat yang tidak dapat disaring dalam urin. “Biasanya banyak faktor yang terlibat, bisa prerenal, intrarenal, dan postrenal,” kata Dr. Andreas baru-baru ini.

Selain itu, dr Andreas menjelaskan kasus gagal ginjal akut juga dikaitkan dengan pasien yang terinfeksi Covid-19. Ia juga mengatakan, hampir 90 persen kasus terjadi pasca-Covid-19 atau akibat Multisystem Inflammatory Syndrome pada Anak (MIS-C).

Banyak kasus MIS-C kemungkinan besar disebabkan oleh faktor lain yang memicunya, seperti kelebihan berat badan atau obesitas, gizi buruk, dan masalah lainnya.

“Memang benar kasus MIS-C memiliki masalah yang sudah ada sebelumnya, seperti obesitas, anak kurang gizi, atau anak dengan masalah hormonal lainnya. “Yah, itu juga memperburuk keadaan,” kata dr Andreas.

Namun hubungan antara gagal ginjal parah dan Covid-19 masih diselidiki lebih lanjut.

Selain itu, dr Andreas menyarankan para orang tua untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak obat untuk menghindari gagal ginjal yang serius. Penting juga untuk berkonsultasi dengan dokter. Selain itu, ginjal anak-anak berbeda dengan orang dewasa.

“Kalau obatnya terlalu banyak, obatnya akan bersirkulasi di hati dan ginjal, jadi sebaiknya jangan hati-hati menggunakan obatnya. Ujung-ujungnya ginjal bekerja lebih keras, misalnya bekerja menyaring sekitar 10, tapi karena obatnya dipakai, kita tidak tahu kenapa, dan dalam jangka panjang, ginjal bekerja lebih keras. serius Sebagai alat ha. Sebab, ginjal berfungsi membuat zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh, pungkas dr Andreas.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D