0 0
Read Time:3 Minute, 46 Second

dianrakyat.co.id, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian DKI Jakarta Airlanga Hartarto memberikan informasi terkini mengenai program bantuan langsung tunai yakni BLT untuk mengurangi risiko pangan.

Airlangga juga memastikan persiapan anggaran untuk membayar BLT Pengurangan Resiko Pangan senilai Rp 600 ribu. Pemerintah saat ini sedang menyiapkan posisi anggaran untuk penyalurannya.

 

“Untuk mengurangi risiko makan BLT, kita lihat postur APBN secara keseluruhan. Anggarannya memang ada,” kata Menko Airlang di Jakarta, Senin (22/4/2024).

Ia juga menyatakan tidak ada kendala dalam proses penyiapan bansos. Meski demikian, Airlangga meminta masyarakat bersabar menunggu tanggal pembayaran.

“Sebenarnya tidak ada masalah. (Kapan diberikan?) Kita lihat saja, tunggu saja,” imbuhnya. BLT meminimalkan risiko pangan

Sebelumnya, Menko Airlangga memastikan BLT Pengurangan Risiko Pangan senilai Rp 600 ribu akan disalurkan pada semester I 2024.

“Pada tahun 2024, terdapat BLT pengurangan risiko pangan yang rencananya akan dilaksanakan pada semester I tahun 2024 berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2023 yang mengacu pada APBN pada Pasal 20,” kata Airlanga saat menyampaikan laporan. melapor ke Mahkamah Konstitusi di sana. Mendengar debat pemilu presiden beberapa waktu lalu.

Untuk mengoptimalkan manfaat penerima bansos dan efisiensi biaya penyaluran, lanjut Airlangga, bansos biasanya disalurkan dalam beberapa periode sekaligus atau tersebar dalam satu penyaluran.

Misalnya bansos reguler seperti PKH yang disalurkan setiap 3 bulan 1 tahun sebanyak 4 kali, kemudian Kartu Sembako disalurkan setiap 2 bulan dan 6 kali dalam setahun, BLT BBM disalurkan bersama-sama selama 4 bulan seperti yang disebutkan. Baca penjelasannya.

 

Sekadar informasi, bantuan BLT Pengurangan Risiko Pangan akan diberikan kepada mereka yang terdaftar sebagai Penerima Pangan (KPM). Diketahui, sekitar 18,8 juta rumah tangga di seluruh Indonesia menjadi sasaran program ini.

Penerima akan mendapat bantuan sebesar Rp600.000 per keluarga dan akan dicairkan secara bertahap selama tiga bulan. Pada penyaluran pertama bantuannya sekitar Rp 200.000 per bulan.

Pemerintah menargetkan penyaluran BLT pada Februari 2024, namun belum ditentukan tanggalnya karena bansos pangan BLT termasuk El Nino masih terus berjalan hingga saat ini. Jadi, BLT mempunyai kemampuan untuk mengurangi risiko makan kembali.

BLT Pengurangan Risiko Pangan berbeda dengan BLT El Nino. Namun seiring dengan kenaikan harga pangan, diperlukan intervensi pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat.

 

Sebelumnya, Menteri Keuangan (MENKEU) Sri Muliani Indrawati mengakui bantuan langsung tunai (BLT) untuk mitigasi risiko pangan belum tersalurkan.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Shri Mulian saat menanggapi panggilan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk sidang Sengketa Pilpres 2024 di Gedung MK, Jumat (5/4/2024).

Hakim M.K. menanggapi pernyataan Bendahara Negara.

Menkeu menjawab Kementerian Keuangan memang akan menambah anggaran Kementerian Sosial untuk mengurangi risiko pangan BLT. Namun, Shri Mulian mengakui program bantuan tersebut tidak terlaksana karena Kementerian Keuangan memerlukan dokumen untuk mengajukan anggaran ke Kementerian Sosial.

“Anggarannya akan ditambah, tapi tadi Menteri Perlindungan Sosial bilang belum dimulai,” kata Sri Mulian menjawab pertanyaan hakim MK.

“Sampai saat ini kami di Kementerian Keuangan belum menerima dokumen dari Kementerian Perlindungan Sosial bahwa kami bisa memberikan bantuan sembako, sehingga belum dilaksanakan,” ujarnya.

FYI, BLT Pengurangan Resiko Pangan berbeda dengan BLT El-Nino. Namun seiring dengan kenaikan harga pangan, diperlukan intervensi pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat.

Tujuannya untuk memberikan bantuan Mitigasi BLT kepada mereka yang terdaftar sebagai Penerima Dana Penerima Manfaat (KPM). Diketahui, sekitar 18,8 juta rumah tangga di seluruh Indonesia menjadi sasaran program ini.

Penerima akan mendapat bantuan sebesar Rp600.000 per keluarga dan dicairkan secara bertahap selama tiga bulan, yakni Januari hingga Maret 2024. Pada penyaluran pertama, bantuan akan berjumlah sekitar Rp200.000 per bulan.

 

 

Empat menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima panggilan Mahkamah Konstitusi untuk mengikuti sidang perselisihan Pilpres pada Jumat (5/4/2024). Mereka diminta memberikan kesaksian mengenai tugas dan fungsinya yang kemungkinan besar akan mempengaruhi hasil pemilu presiden.

Keempat menteri tersebut antara lain Sri Mulian, Menteri Keuangan RI, Tri Rismaharin, Menteri Sosial RI, Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhajir Effendi, dan Menko Perekonomian. Republik Indonesia Airlanga Hartarto.

Pantauan dianrakyat.co.id, Menteri Sosial Tri Rismaharin datang lebih awal dibandingkan menteri lainnya, yakni pada pukul 7.24 WIB dengan mengenakan kemeja batik. Disusul Menteri Koordinator Perekonomian Airlanga Hartarto yang tiba pada pukul 07.27 WIB dengan mengenakan jas bersih berwarna biru laut.

Menteri ketiga yang tiba di MK juga adalah Menteri Keuangan Sri Muliani yang mengenakan kemeja hitam bermotif merah pada pukul 07.29 WIB. Kemudian Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhajir Effendi muncul pada pukul 07.49 WIB dengan pakaian lengkap.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membenarkan empat menteri kabinetnya diperbolehkan hadir dalam sidang Mahkamah Konstitusi (MK).

Presiden memastikan tidak ada instruksi khusus yang diberikan. Namun Kepala Negara meminta mereka memperjelas tugas pokok dan fungsinya selama menjabat menteri di bidangnya masing-masing.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D