0 0
Read Time:2 Minute, 31 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Kanker pankreas merupakan salah satu jenis kanker paling berbahaya yang didiagnosis pada stadium lanjut dan sulit diobati.

Pankreas merupakan organ penting dalam sistem pencernaan manusia yang terletak di belakang rongga perut. Salah satu fungsi utama pankreas adalah memproduksi hormon dan enzim yang dibutuhkan untuk mencerna makanan. Namun, ketika sel-sel di pankreas mulai tumbuh di luar kendali, kondisi tersebut dapat menyebabkan terbentuknya tumor berbahaya yang dikenal sebagai kanker pankreas.

Menurut Wifanto Saditya Jeo, dokter spesialis bedah pencernaan di RS MRCCC Salom Semanggi, kanker pankreas tidak memiliki gejala khusus. Oleh karena itu, kanker ini sulit dideteksi atau tidak terlihat pada tahap awal.

Gejalanya bisa berupa sakit perut, penurunan berat badan, gangguan pencernaan, dan kulit pucat.

Kanker pankreas sering disebut kanker saluran empedu. Meski sulit diobati, ada operasi kompleks yang bisa menjadi pilihan, yakni operasi whiplash.

Operasi Whipple adalah operasi yang bertujuan untuk mengangkat tumor di kepala pankreas. Prosedur ini juga dilakukan untuk mengatasi kondisi lain yang melibatkan kepala pankreas, seperti kista pankreas, tumor neuroendokrin, atau tumor di daerah saluran empedu.

Operasi whipple menjadi pilihan ketika tumor belum menyebar ke organ lain di sekitar pankreas, tambah Vifanto.

Dalam prosedur ini, ahli bedah terampil akan mengangkat sebagian pankreas. Bagian pertama dari usus kecil (duodenum), bagian dari saluran empedu, dan kantong empedu. Dalam beberapa kasus, sebagian lambung atau bahkan badan pankreas dapat diangkat.

Prosedur Whipple merupakan operasi yang kompleks dan membutuhkan tim bedah yang terampil serta fasilitas medis yang memadai. Rata-rata, operasi ini memakan waktu 6-8 jam.

Vifanto juga menjelaskan langkah-langkah dasar dalam prosedur operasi Whipple, yaitu: persiapan awal

Sebelum operasi dimulai, pasien menjalani beberapa tes diagnostik dan pemeriksaan fisik untuk menilai kesehatan mereka secara keseluruhan. Ini termasuk tes darah, pencitraan seperti CT scan atau MRI, serta konsultasi dengan spesialis bedah dan anestesi.

Pasien juga diberikan petunjuk mengenai persiapan pra operasi, seperti puasa sebelum operasi. Anarki

Sebelum prosedur dimulai, pasien akan diberikan anestesi umum untuk memastikan dirinya tertidur selama operasi. Anestesi akan diberikan oleh ahli anestesi terlatih dan kondisi pasien akan dipantau. Akses ke pankreas

Kemudian, tim bedah akan membuat sayatan kecil (laparoskopi) di perut untuk mendapatkan akses ke organ yang terlibat dalam prosedur tersebut. Sayatan ini biasanya dibuat di bagian tengah atau kanan atas perut

Setelah organ yang terkena diakses, tim bedah akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menentukan seberapa jauh tumor telah menyebar. Dan apakah organ tersebut dihilangkan atau tidak.

Organ yang dimaksud adalah pankreas, duodenum (usus halus bagian pertama), saluran empedu, dan kandung empedu. Kepala pankreas biasanya menjadi sasaran utama dalam proses ini. Penghapusan dan restorasi

Jika tumor mencapai kepala pankreas, ahli bedah yang terampil akan mengangkat sebagian duodenum, saluran empedu, dan kantong empedu.

Dalam beberapa kasus, sebagian lambung atau bahkan badan pankreas dapat diangkat. Setelah organ yang terkena diangkat, langkah selanjutnya adalah merekonstruksi atau menyambungkan kembali organ yang tersisa.

Ini melibatkan penyambungan usus, saluran empedu, dan pankreas secara hati-hati untuk memastikan kelancaran aliran makanan dan cairan pencernaan. Tutup sayatan

Setelah prosedur selesai, sayatan di perut akan ditutup dengan jahitan atau perekat medis. Perawatan luka yang tepat sangat penting untuk memastikan penyembuhan optimal dan mencegah infeksi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D