0 0
Read Time:1 Minute, 48 Second

dianrakyat.co.id, Batavia – Kanada resmi mengenakan tarif 100 persen terhadap kendaraan listrik buatan China. Selain itu, akan ditambahkan pajak sebesar 25 persen terhadap aluminium dan baja yang diimpor dari China mulai 1 Oktober 2024.

Menurut Driver, laporan tersebut mengatakan bahwa kenaikan tarif merupakan respons terhadap kebijakan kelebihan kapasitas yang disengaja dan diarahkan oleh negara yang menurut pejabat pemerintah akan melemahkan kemampuan Kanada untuk bersaing di sektor kendaraan listrik.

“Saya pikir semua orang tahu Tiongkok tidak bertindak sesuai aturan,” kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Sementara itu, rencana tarif baru dikatakan akan mempengaruhi semua mobil listrik buatan China, termasuk model Tesla yang ditujukan ke Kanada. Produsen mobil listrik yang berbasis di Amerika Serikat ini tidak mengungkapkan berapa banyak model kendaraannya yang diekspor dari Tiongkok ke Kanada.

“Yang penting di sini adalah melakukannya sejalan dan paralel dengan perekonomian lain di seluruh dunia,” tegasnya.

Menanggapi rencana tarif baru yang akan diterapkan pada kendaraan listrik Tiongkok, Kedutaan Besar Tiongkok, menurut Reuters, menyebut keputusan Kanada sebagai tindakan bermotif politik dan merupakan pelanggaran langsung terhadap peraturan perdagangan dunia.

Italia dan Spanyol mendukung tarif impor Uni Eropa (UE) terhadap kendaraan listrik buatan Tiongkok. Sumber pemerintah mengatakan hal itu sebelum batas waktu Senin tengah malam (15/7/2024), bagi 27 anggota UE untuk mengambil tempat dalam acara tersebut.

Pemungutan suara ini tidak mengikat, namun dapat mempengaruhi kesimpulan akhir Komisi Eropa, yang mengatur kebijakan perdagangan di wilayah tersebut.

Komisi Daratan Biru telah memberlakukan bea sementara yang signifikan hingga 37,6 persen pada kendaraan listrik yang diimpor dari Tiongkok, sehingga meningkatkan ketegangan dengan Beijing.

Sementara itu, dalam pemungutan suara penasehat, Komisi ini mempertimbangkan pandangan-pandangan eksekutif pemerintah, yang diharapkan akan dipertimbangkan oleh komisi tersebut ketika memutuskan apakah akan mengambil langkah-langkah spesifik dalam kasus perdagangan Uni Eropa yang penting.

Komisi tersebut mengatakan pemungutan suara tersebut bersifat rahasia dan tidak akan mengungkapkan hasilnya.

Sumber pemerintah mengatakan pada Senin (15/7/2024), Italia memberikan suara mendukung dan Spanyol akan melakukan hal yang sama terhadap RUU tersebut.

Sementara itu, Swedia berencana untuk menahan diri, kata Menteri Perdagangan Johan Forssell kepada Reuters.

Jerman juga akan abstain, tulis sumber pada Jumat (12/7/2024). Selain itu, beberapa pemerintah Eropa masih ragu dalam hal ini.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D