JAKARTA – Para ilmuwan dari Pusat Penelitian Telekomunikasi INRS Énergie Matériaux di Kanada mencapai terobosan teknologi dengan menciptakan kamera tercepat di dunia. Kamera ini mampu merekam gambar dengan kecepatan fantastis, yakni 156,3 triliun frame per detik (fps).
Sebagai perbandingan, kamera gerak lambat terbaik di ponsel pintar biasanya hanya bekerja pada beberapa ratus frame per detik. Kamera film profesional dapat menggunakan beberapa ribu frame per detik untuk menghasilkan efek yang lebih halus.
Atlas Baru, Rabu (27/3/2024) mengabarkan, kemampuan kamera barunya ini lebih dari itu semua. Hal ini memungkinkan para ilmuwan untuk mengamati fenomena yang terjadi pada tingkat nano dengan detail yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Teknologi canggih kamera ini disebut “Real Code Extended Femtophotography” (SCARF). Kemampuannya menangkap peristiwa yang terjadi dalam femtodetik – kuadriliun detik. Sebagai perbandingan, satu detik setara dengan 32 juta femtodetik.
SCARF bekerja dengan memancarkan sinar laser ultra pendek yang melewati objek atau peristiwa yang ingin difoto. Panjang gelombang yang berbeda ini menangkap gambar pada waktu yang berbeda, memungkinkan kamera merekonstruksi keseluruhan peristiwa dengan sangat detail.
Meskipun kamera ini mungkin tidak akan digunakan untuk merekam video gerak lambat balon untuk konsumsi umum, SCARF memiliki potensi besar untuk memajukan berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Para ilmuwan percaya bahwa kamera ini dapat membantu meningkatkan pemahaman tentang fenomena fisik dan kimia yang kompleks, seperti gelombang kejut pada material atau pergerakan sel hidup. SCARF juga dapat membuka peluang baru di bidang kedokteran, seperti diagnosis dan pengobatan penyakit.