KAIRO – Entah tujuannya ingin punya anak atau sekedar bersenang-senang, bercinta merupakan kebutuhan penting bagi manusia.
Salah satu dokumen paling terkenal tentang seni cinta, Kama Sutra diketahui berusia sekitar 2.000 tahun, namun tampaknya budaya Mesir kuno menciptakan dokumen serupa sekitar seribu tahun yang lalu.
Seperti dilansir National Geographic, bukti budaya seksual Mesir Kuno telah ditemukan di makam Thebes TT38, tersembunyi di pekuburan Syekh Abdul-Qurna di tepi barat Sungai Nil, sebuah pemandangan yang mempesona mata dan memukau dunia. seumur hidup di Mesir kuno.
Kediaman terakhir Djeserkaraseneb, seorang pejabat terkemuka yang menjabat sebagai sekretaris dan penghitung gandum di lumbung Amun pada masa pemerintahan Thutmose IV, tidak hanya mengungkap sejarah kejayaannya tetapi juga kisah seru persiapan pesta akbar melalui lukisan. di dalam tembok abadinya.
Adegan tersebut menunjukkan seorang wanita bangsawan dengan cemerlang mempersiapkan pesta besar. Pelayan setia itu mengenakan perhiasan mewah dari rantai Usex yang bergengsi di lehernya.
Kalung yang terbuat dari manik-manik, emas, dan batu mulia bukan hanya sekedar hiasan fisik, tetapi juga sebagai tanda keagungan pesta yang akan diterimanya.
Setelah kalung Usekh ditempatkan dengan baik, petugas lainnya dengan hati-hati menghadiahkan kalung kedua yang dihiasi motif teratai yang halus.
Motif ini melambangkan kebangkitan dan keagungan matahari, motif ini menambah keindahan pakaian wanita dan mengingatkan kita akan siklus kehidupan yang abadi.
Dalam tinjauan mendalam terhadap persiapan keluarga kerajaan Mesir kuno, kita melihat bukti adanya perhatian mendalam terhadap penampilan dan signifikansi budaya dalam masyarakat mereka.
Selain membeli perhiasan, perempuan pada masa itu juga bertanggung jawab mengawasi persiapan acara akbar tersebut.
Adegan perjamuan di makam Djeserkaraseneb memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan sehari-hari bangsawan kuno, namun juga menawarkan jendela menarik ke masa lalu. Hal ini mengingatkan kita akan daya tarik abadi manusia terhadap keindahan, status, dan keriangan hidup.