0 0
Read Time:2 Minute, 22 Second

Italia – Petenis Italia Jannik Sinner mengatakan bahwa menjuarai Australia Terbuka tidak mengubah dirinya, namun ia kini berambisi menjadi peringkat teratas dunia.

“Saya masih anak yang sama seperti sebelum saya memenangkan gelar,” kata Sinner pada konferensi pers di markas besar Federasi Tenis Italia, yang ditangkap AFP, Kamis.

“Merasakan kehangatan orang-orang, antusiasme mereka, itu bagus, tapi saya masih ‘ragazzo’ (anak muda) yang sama seperti dua minggu lalu.”

Kemenangan menakjubkannya atas Daniil Medvedev pada Minggu (28/1) — bangkit dari ketertinggalan dua set menjadi menang dalam lima set — memicu kebangkitan “Sinnermania” di Italia, namun pemain berusia 22 tahun itu tetap rendah hati.

“Saya menerima popularitas ini dengan tenang,” kata Sinner.

“Saya senang untuk berbagi semua perasaan ini tetapi ini hanya satu turnamen dan mungkin saja hasil saya tidak akan sebaik ini,” kata pria yang mengakhiri kekeringan selama 48 tahun di tenis putra Italia.

Ia menjadi orang Italia pertama yang memenangkan turnamen besar sejak Adriano Panatta – satu-satunya orang yang mengalahkan Björn Borg di lapangan tanah liat di Roland Garros – mengalahkan Harold Solomon di final Prancis Terbuka 1976.

Sejak tiba di Roma dari Melbourne pada Selasa (30/1), Sinner telah bertemu dengan Perdana Menteri Giorgia Meloni dan akan disambut oleh Presiden Sergio Mattarella pada Kamis bersama tim Italia pemenang Piala Davis 2023.

Jadwal yang padat membuat Sinner menarik diri dari turnamen Marseille minggu depan.

“Setelah masa tinggal saya di Australia berakhir, kami harus menatap ke depan dan kembali berlatih,” kata Sinner.

“Tujuannya (musim ini) adalah tampil sedikit lebih baik di turnamen besar dibandingkan tahun lalu ketika saya mencapai semifinal di Wimbledon.”

“Grand Slam pertama tahun ini (Australia) berjalan dengan baik tetapi masih ada tiga lagi yang harus dilalui, jadi musim tidak berakhir di sini,” kata petenis peringkat empat dunia itu.

“Impian saya selama ini adalah memenangkan Grand Slam. Sekarang saya tahu apa artinya dan emosi yang ditimbulkannya. Saya tidak sabar untuk kembali bekerja dan mencoba mengalaminya lagi.”

Setelah mengalahkan Novak Djokovic di Melbourne dan juga Medvedev, Sinner kini bercita-cita menjadi pemain tenis terbaik dunia, meski ia tahu itu mungkin membutuhkan waktu.

“Berada di peringkat teratas dunia? Ada perbedaan besar antara berada di lima besar dan berada di tiga besar,” kata Sinner.

“Berada di tiga besar sama dengan menjadi nomor satu dunia. Anda harus mengambil langkah demi langkah.”

“Saya menyadari bahwa saya masih perlu meningkatkan kondisi fisik, kekuatan, dan daya tahan saya,” kata Sinner.

“Untuk tenis, saya bisa melakukan segalanya dengan lebih baik, terutama pada servis saya. Masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan.”

Sinner diperkirakan akan kembali ke lapangan di Rotterdam pada pertengahan Februari dengan fokus pada Grand Slam kedua tahun ini di Roland Garros. (Ant) Lukisan Eksklusif Frigorifero d’arte Mejeng di Art Jakarta, karya 10 seniman Italia. Koleksi eksklusif Frigorifero d’arte dipamerkan di Art Jakarta di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Karya ini dilukis dengan tangan oleh lebih dari 10 seniman Italia. dianrakyat.co.id.co.id 7 Oktober 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D